Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bakomubin Bentuk Konsorsium Bangun 100 RS Islam Se-Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 03 Juni 2018, 05:28 WIB
Bakomubin Bentuk Konsorsium Bangun 100 RS Islam Se-Indonesia
Foto: Ist
rmol news logo Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (Bakomubin) menggagas program membangun 100 Rumah Sakit Islam se-Indonesia.

Ketua Umum Bakomubin Prof. Dr. KH. Deddy Ismatullah program ini merupakan bentuk pelayanan pihanya kepada umat.

Untuk itu, Bakomubin dan PT An-Nisa Utama yang sudah berpengalaman mengelola RS An-Nisa Group, membentuk konsorsium agar gagasan besar ini dapat terwujud.

"Mendirikan 100 RS Islam di Indonesia ini kan rasanya hampir mustahil kalau dilakukan sendirian. Karenanya kami bermaksud membentuk konsorsium dengan mengundang pihak-pihak yang peduli terhadap pelayanan umat untuk bergabung," ujar Deddy dalam konferesi pers di DPP Bakomubin di Jakarta Pusat, Sabtu (2/6).

Lebih lanjut Deddy menjelaskan, RS Islam yang dibangun pihkanya nantinya ikut berperan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal ini sesuai amanat Undang Undang Dasar 1945.

Dengan begitu, sambung Deddy, RS Islam menjadi solusi dari permasalahan mahalnya biaya kesehatan yang kerap kali terjadi di Indonesia.

"Jadi RS Islam ini nantinya juga akan memprioritaskan kaum dhuafa. Kami ingin mengubah citra yang selama ini ada bahwa RS Islam itu mahal. Semoga kami dapat menghadirkan RS Islam yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat," ujarnya.

Senada dengan itu, penanggung jawab program konsorsium pembangunan 100 RS Islam se-Indonesia, dr Arif Nasution mengatakan seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan yang baik dan pelaksanaannya dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).

Namun Sejak berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 1 Januari 2014 terjadi banyak masalah di lapangan. Salah satu yang krusial, rumah sakit yang berkerjasama dengan BPJS, terjadi banyak perubahan, terutama dalam sistem pembayaran pelayanan dari fee for service menjadi package payment.

"Hal tersebut menimbulkan tantangan baru dalam manajemen rumah sakit, karena  belum semua rumah sakit siap dengan perubahan yang terjadi. Akhirnya banyak rumah sakit mengeluh rugi akibat melayani peserta JKN," ujar Arif.

Dia menambahkan, salah satu alasan Bakomubin menggandeng RS An-Nisa Group karena pengalaman melayani peserta JKN sejak tahun 2014. Lewat kebehasilan RS An-Nisa Tangerang melayani peserta JKN, kini rumah sakit itu menjadi percontohan untuk pengelolaan RS Tipe C.

"Keberhasilan tersebut membuat lebih dari 350 rumah sakit se-Indonesia datang untuk studi banding mempelajari pengelolaan pelayanan JKN," ungkap dr Arif.

Melalui konsorsium yang dibentuk, dia berharap ada transfer ilmu pengetahuan kepada 100 RS Islam yang akan dibangun, bagaimana caranya pengelolaan rumah sakit Islam. Sehingga sebagai lembaga dakwah, Bakomubin dapat memberikan manfaat lebih banyak bagi umat, terutama dalam pelayanan kesehatan. [nes]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA