Itu sebabnya, Gubernur Anies Baswedan menanggapi serius antisipasi kejadian luar biasa (KLB) DBD. Tercatat sudah sebanyak 370 kasus DBD menimpa warga Jakarta.
"Tahun 2017 di bulan Januari ada 665 kasus, dan ada satu yang meninggal, tahun 2018 ada 198 kasus. Per hari ini di Jakarta sudah ada 370 kasus. Jadi DBD ini menjadi sebuah ancaman serius," jelasnya, Rabu (23/1).
Anies mengatakan bahwa wabah tersebut akan menjadi fokus dinas kesehatan dan seluruh jajaran Pemprov DKI. Salah satunya dengan terus melakukan pengasapan atau fogging jentik nyamuk di seluruh lokasi yang berpotensi terjadinya wabah.
Ditambah lagi juga menurunkan juru pemantau jentik (jumantik) untuk memastikan warga Jakarta terbebas dari genangan air yang disinyalir dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
"Ini warning dan sudah sejak beberapa hari lalu dilakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, karena Kemenkes pun menemukan indikasi mungkin akan ada peningkatan jumlah kasus DBD," papar Anies.
"Kemudian juga kita minta seluruh warga mengecek di rumah masing-masing. Bila ada genangan pastikan itu dibersihkan, jadi masih harus kita bersihkan," tambahnya.
[wah]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: