Hal itu diungkapkan anggota Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Herman Saputra pada acara diskusi Polemik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (2/11).
Menurut Herman, dampak tersebut akan terjadi lantaran dipengaruhi faktor kemampuan peserta mandiri membayar iuaran.
Sehingga, dikhawatirkan akan adanya penumpukan di Kelas 3 karena dipastikan banyaknya peserta Kelas 1 dan Kelas 2 memilih berpindah.
"Bisa dibayangkan kenaikan iuran buat migrasi peserta dan pelayanan jadi menumpuk di kelas 3, itu yang dikhawatirkan tidak akan tertangani," ucap Herman Saputra.
Karena kata dia, dengan adanya kenaikan iuran yang merasakan dampak terbesar ialah masyarakat, dan pihak rumah sakit tidak terdampak secara langsung.
"Dalam keadaan normal RS selalu dikambinghitamkan karena menolak pasien, tempat tidur penuh dan semua kasus. Jadi ini keuangan dan diterjemahkan sektor kesehatan tapi statemen ini dibayangkan pola berpikir moneter dimasukkan ke kesehatan," tutur Herman Saputra.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: