Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kontroversi Di Indonesia, Vape Justru Ditetapkan Ilegal Di Negara Lain

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 21 November 2019, 05:04 WIB
Kontroversi Di Indonesia, Vape Justru Ditetapkan Ilegal Di Negara Lain
Ilustrasi rokok elektrik/Net
rmol news logo Pelarangan mengonsumsi rokok elektrik masih menjadi kontroversi. Di sisi lain, Indonesia belum bisa mengeluarkan kebijakan yang tegas untuk kasus ini.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebelumnya melarang masyarakat menggunakan vape atau rokok elektrik karena mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Vape terbukti memperburuk kesehatan paru-paru, jantung, pembuluh darah, otak, dan organ-organ lainnya.

"Rokok elektrik harus dilarang. Dari awal kami sudah tegas dan dengan keras menyatakan melarang rokok elektrik karena berbahaya, sama bahayanya dengan rokok konvensional," kata perwakilan IDI yang juga Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau, Dokter Prijo Sidipratomo beberapa waktu lalu.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Dr Sally Aman Nasution mengatakan hal senada.

"Rokok elektrik memiliki substansi yang bersifat karsinogenesis, sehingga memiliki risiko perubahan sel dan mencetuskan timbulnya beberapa kanker tertentu, seperti kanker paru, mulut dan tenggorokan, gangguan di bidang pencernaan, sistem imun, dan timbulnya trombosis," katanya.

Nila Moeloek, saat menjabat Menteri Kesehatan menekankan bahaya penggunaan rokok elektrik.

"Vape sudah jelas ya, ada terbukti merusak kesehatan. Seharusnya itu dilarang, dari dulu saya sudah mengatakan bahwa vape itu lebih buruk," kata Nila di gedung DPR RI, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pun demikian dengan Menteri keuangan, Sri Mulyani. Melalui peraturan pungutan cukai 57 persen bagi pengusaha diharapkan dapat menekan angka konsumsi vape atau rokok elektrik menurun.

Di beberapa negara, peraturan mengenai vape masih terus berkembang lantaran rokok elektrik itu tergolong baru dan penelitian masih berjalan.

Thailand merupakan salah satu negara yang mengatur vape dengan sejumlah undang-undang yang ketat. Setiap rokok elektrik yang ditemukan di Thailand akan disita dan pemiliknya didenda atau dipenjara hingga 10 tahun.

Tahun lalu, Kamboja, Libanon, Filipina, dan Vietnam juga turut melakukan hal yang sama.

Beberapa negara di Amerika Selatan, seperti Argentina, Venezuela, Brasil juga akan mendenda orang yang kedapatan memakai vape. Uruguay juga melarang merokok elektrik.

Yordania, Oman, dan Qatar melarang vape dengan alasan nikotin merusak kesehatan. Di Taiwan, rokok elektrik tergolong dalam narkotika sehingga dilarang digunakan.

Di Australia, vape boleh digunakan, tetapi nikotin cair justru ilegal. Jepang juga melarang penggunaan nikotin cair.

Di Kanada, vape tak diperbolehkan bagi orang yang berusia di bawah 19 tahun. Merokok elektrik di tempat umum juga dianggap tidak sopan. Sebagian besar negara di Eropa mengizinkan vape selama tidak dilakukan di tempat umum.

Amerika Serikat juga menyerahkan peraturan mengenai vape pada negara bagian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA