WHO juga meminta pemerintah Tiongkok mengambil tindakan tegas guna mencegah virus corona tersebar ke negara lain.
“Bukan hanya mengendalikan wabah tapi meminimalisir kemungkinan tersebar," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir dari
Reuters.
Para peneliti terus menggali penyebab dan apa tindakan untuk virus ini. World of Buzz, pada lamannya, Kamis (23/1) menyebutkan Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, Gao Fu, memiliki dugaan penyebar virus corona. Ia mengatakan bahwa virus corona 70 persen mirip dengan SARS yang disebabkan oleh kelelawar buah.
Virus corona hanya ada pada hewan kelelawar. Dan Wuhan adalah daerah di mana sebagian masyarakatnya menyukai sop kelelawar. Para ahli pun meyakini bahwa sup kelelawar diduga kuat menjadi sarang bagi virus mematikan di Wuhan tersebut.
Analisis terbaru para ilmuwan China menunjukkan virus ini ditularkan dari kelelawar ke ular kemudian ke manusia. Sup kelelawar dilaporkan sebagai hidangan yang tak biasa namun populer di Wuhan, lokasi epidemi virus corona.
"Kelelawar bisa jadi penyebar virus corona yang ada di Wuhan. Tetapi antara kelelawar dan manusia mungkin ada perantara yang tidak diketahui," demikian bunyi pernyataan dari para ilmuwan yang diterbitkan di
South China Morning Post.Seorang peneliti senior di Institut Virologi Wuhan, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan temuan itu harus diperlakukan dengan hati-hati.
Selain kelelawar, muncul dugaan lain, yaitu ular. Ular, terutama ular krait dan ular kobra, dianggap menjadi sumber asli penyebaran virus corona. Ular krait China adalah spesies ular elapid yang berbisa dan ditemukan di sebagian besar China tengah, selatan, dan Asia Tenggara.
Ular sering berburu kelelawar di alam liar. Laporan menunjukkan bahwa ular dijual di pasar makanan laut lokal di Wuhan.
China telah mengonfirmasi sekitar 20 pekerja medis terinfeksi virus ini. Korban bisa bertambah lagi, para ahli virologi terkemuka memperingatkan miliaran orang bisa berisiko terinfeksi.
Kini, otoritas China telah memerintahkan pemberhentian untuk keluar-masuk Wuhan, dan mobil-mobil telah diblokir masuk oleh para pejabat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: