Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dinas Kesehatan Jawa Barat Pastikan Tidak Ada Laporan Terduga Infeksi Virus Novel Corona Di Tanah Pasundan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 25 Januari 2020, 16:04 WIB
Dinas Kesehatan Jawa Barat Pastikan Tidak Ada Laporan Terduga Infeksi Virus Novel Corona Di Tanah Pasundan
Petugas medis berpakaian steril/Net
rmol news logo Walaupun belum ada laporan terduga infensi virus novel corona, Dinas Kesehatan Jawa Barat tetap lakukan monitoring dengan meningkatkan kewaspadaan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

“Sampai dengan tanggal 23 Januari belum ditemukan ada penderita pneumonia terkonfirmasi akibat novel coronavirus. Tapi Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan edaran kepada setiap pemda agar meningkatkan kewaspadaan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Berli Hamdani, Sabtu (25/1).

Dilansir Kantor Berita RMOL Jabar, Berli menjelaskan, provinsi dengan karakteristik seperti Jabar berpotensi terpapar berbagai macam virus. Jabar merupakan destinasi favorit bagi wisatawan asing seperti Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Thailand.

Selain itu, Jabar juga menjadi lokasi proyek kereta api cepat Bandung–Jakarta dimana banyak pekerja berasal dari China yang merupakan negara asal virus ini.

Diketahui, kelima negara ini sudah terpapar Corona, ditambah Taiwan, Vietnam, dan Amerika Serikat.

“Enam kasus kematian telah dilaporkan dari Wuhan, China dan dilaporkan telah ada 16 petugas layanan kesehatan telah terinfeksi. Tidak menutup kemungkinan Jabar bisa terpapar,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah melakukan tiga hal penting. Pertama, koordinasi dan pemberian informasi antar sektor terkait laporan dan penanganan kasus suspek pneumonia akibat virus novel corona.

Kedua, membuat surat edaran kewaspadaan kepada rumah sakit, puskesmas dan klinik untuk meningkatkan kewaspadaan, penanganan dan rujukan dalam penanganan kemungkinan pasien virus novel corona.

Ketiga, memberikan informasi seterang mungkin dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media.

Berli mengimbau masyarakat untuk tidak panik sambil tetap waspada dan mengurangi risiko penularan virus melalui langkah–langkah responsif dan cepat.

Pertama, jika ada riwayat perjalanan dan kontak dengan orang yang bepergian ke wilayah Cina (Wuhan) atau negara yang terjangkit dalam waktu 14 hari dan mengalami demam di atas 38 derajat, batuk, sulit bernapas, segera kunjungi rumah sakit atau puskesmas terdekat.

Kedua, hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita demam dan batuk dengan riwayat perjalanan dari negara terjangkit. Ketiga, sering mencuci tangan dengan  air sabun atau pembersih tangan berbasis alkohol.

Ketiga, tutup mulut dan hidung dengan siku tertekuk atau tisu ketika batuk dan bersin.

“Jangan lupa segera buang tisu dan cuci tangan,” ucapnya.

Keempat, hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita demam dan batuk. Pakai masker apabila menderita gangguan pernapasan atau batuk.

"Terakhir, berhati-hati dalam mengonsumsi produk hewani mentah atau setengah matang untuk menghindari kontaminasi silang dengan makanan mentah," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA