Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Antisipasi Corona, Dispenaker Sukoharjo Monitor TKA Asal China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 27 Januari 2020, 22:24 WIB
Antisipasi Corona, Dispenaker Sukoharjo Monitor TKA Asal China
ilustrasi/Net
rmol news logo Penyebaran virus novel corona (2019-nCoV) yang ramai diperbincangkan bekalangan ini disikapi serius oleh Dinas Perindustrian dan Ketenagaan Kerja (Dispenaker) Sukoharjo, Jawa Tengah.

Virus novel corona merupakan wabah yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Salah satu keseriusan Dispenaker Sukorharjo dalam mengantisipasi penyebaran corona adalah melakukan monitoring terhadap tenaga kerja asing, khususnya dari China.

Dilansir dari Kantor Berita RMOL Jateng, Dispenaker Sukoharjo mencatat ada 141 tenaga kerja asing (TKA) yang tersebar di sejumlah perusahaan, 83 diantaranya dari China.

"Seluruh TKA di Sukoharjo ada 141 orang, mayoritas berasal dari China sebanyak 83 orang, disusul Philipina 22 orang, dan dari India 12 orang. Sejauh ini semua terpantau aman, belum ada laporan muncul virus corona dari TKA” kata Kepala Dispenaker Sukoharjo, Baktyar Zunan, Senin (27/1).
 
Dari sebarannya, TKA paling banyak bekerja di PT RUM sebanyak 78 TKA dan PT Sritex sebanyak 39 TKA. Adapun PT RUM menampung TKA asal China terbanyak.
 
"TKA legal yang bekerja disini adalah tenaga ahli, yang menempati posisi yang cukup tinggi di perusahaan dia bekerja, jadi masalah kesehatan sangat diperhatikan,” jelasnya.
 
Mengenai TKI asal Sukoharjo yang berada di luar negeri juga terpantau oleh Disnaker, terdata ada 133 TKI. Meskipun tidak ada TKI di China, namun antisipasi kewaspadaan terus dilakukan.
 
"Sejauh ini belum ada laporan TKI asal Sukoharjo terkena virus corona," katanya.
 
Langkah antisipasi yang akan ditempuh Disnaker antara lain akan mengumpulkan perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA).
 
"Secepatnya, kami akan koordinasikan oleh perusahaan pengguna TKA. Kami ingin perusahaan lebih memperketat masalah kesehatan karyawannya, terutama yang biasa ke luar negeri," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA