Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indonesia Negatif Virus Corona, Namun Kini Khawatirkan Mutasi Virus H1N1

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 20 Februari 2020, 08:00 WIB
Indonesia Negatif Virus Corona, Namun Kini Khawatirkan Mutasi Virus H1N1
Ilustrasi Virus Corona/Net
rmol news logo Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus mengingatkan masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah infeksi virus. Terutama saat ini wabah virus corona covid-19 masih menjadi kekhawatiran semua negara.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Achmad Yurianto, menerangkan bahwa Kemenkes melakukan pemeriksaan spesimen melalui Balitbangkes untuk mendeteksi virus Covid-19.

Hingga kemarin, Selasa (18/2), sudah ada 112 kasus spesimen yang diperiksa. Menurut Yurianto, sejauh ini belum ada konfirmasi positif virus covid-19.

"Spesimen itu berasal dari 41 rumah sakit di 21 provinsi. Jumlahnya (provinsi) makin naik. Tapi dari 112 spesimen yang diperiksa, 110 hasilnya negatif dan 2 lagi masih dalam pemeriksaan. Berbasis data, belum ada kasus konfirmasi positif virus Covid-19 berdasarkan pemeriksaan di seluruh wilayah," ujar Yurianto kepada media, Rabu (19/2).

Kasus spesimen yang diperiksa itu berasal dari DKI Jakarta 29 spesimen, Bali 16 spesimen, Jawa Barat 8 spesimen, Banten 5 spesimen, Sulawesi Utara 6 spesimen, dan Sulawesi Selatan 2 spesimen.

Juga ada Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau masing-masing 10 spesimen, Jogja dan Kalimantan Timur 3 spesimen, serta Jambi, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Sumatera Barat, dan Bangka Belitung masing-masing 1 spesimen.

Dari semua spesimen yang diperiksa, sebagian besar merupakan virus corona H1N1 yang dikenal menyebabkan flu babi.

Mengenai hal ini, Yurianto mengkhawatirkan terjadinya mutasi virus H1N1.
Terutama karena H1N1 menjadi flu tahunan sejak mewabah di Indonesia pada 2009.

"Ini sebenarnya virus H1N1 jadi perhatian kami, takutnya jangan-jangan ada mutasi lagi. Sebab kalau ada mutasi bisa menimbulkan keluhan yang lebih berat. Laboratorium kami merangkap Litbang jadi ada kepentingan penelitian," ujar Yuri.  

Mengutip Channel News Asia, Senin (17/2), ilmuwan di Singapura, Dr Leong Hoe Nam, menjelaskan bahwa wabah Virus Corona (COVID-19) akan perlahan memudar sendirinya. Pola ini seperti halnya wabah virus H1N1 atau orang lebih mengenalnya dengan sebutan flu babi. Vaksin tetap penting sebelum wabah covid-19 semakin menyebar luas.

Spesialis penyakit menular di RS Mount Elizabeth ini menyebut, ancaman flu babi kini tak berbahaya seperti dulu lagi. Begitu pun virus corona, dia akan menghilang dengan sendirinya.

Butuh waktu agar covid-19 bermutasi sehingga tak separah saat ini.

"Covid-19 juga akan seperti itu (seperti flu babi yang hilang dengan sendirinya). Yang kita butuhkan adalah waktu agar virus itu melakukan mutasi dan virusnya akan menjadi lebih ringan," ujar Leong.

Sebelum ada COVID-19, sudah ada beberapa jenis Virus Corona, dan salah satunya bisa menyebabkan pneumonia parah. Namun, perlahan-lahan virus-virus corona itu dapat tertangani. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA