Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jepang Hadapi Virus Corona Terbesar Setelah China, KBRI Umumkan WNI Awak Kapal Diamond Princess Telah Jalani Tes PCR

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 24 Februari 2020, 07:52 WIB
Jepang Hadapi Virus Corona Terbesar Setelah China, KBRI Umumkan WNI Awak Kapal Diamond Princess Telah Jalani  Tes PCR
Tim Medis Siaga Di Pelabuhan Yokohama/Net
rmol news logo Seluruh WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess telah melakukan test Polymerase Chain Reaction atau PCR yang disediakan oleh otoritas Jepang. Dari test itu ada 4 WNI yang terinfeksi virus corona.

KBRI Tokyo dalam rilis resminya menyampaikan situasi terkini  terkait virus corona dan memberi imbauan kepada WNI yang berada di Jepang untuk hati-hati dan menjaga kesehatan.

"Otoritas Jepang telah melakukan test PCR bagi para WNI ABK yang masih di atas kapal pesiar Diamond Princess dan saat ini menunggu hasilnya. Secara keseluruhan ada 78 WNI ABK dan beberapa di antaranya telah dinyatakan positif terjangkit Covid-19," tulis KBRI Tokyo, Minggu (23/2).

Jepang berupaya memerangi penyebaran virus mematikan ini. Berbagai kegiatan publik dibatalkan menyusul kasus virus corona yang kian bertambah.

Otoritas Jepang mengumumkan telah ada lebih dari 717 kasus virus corona di Jepang. Ratusan kasus itu termasuk 634 orang yang dinyatakan positif corona di atas kapal pesiar Diamond Princess yang sempat dikarantina di perairan Yokohama. Dari 600 lebih orang yang positif virus corona, dua di antaranya dinyatakan meninggal pada Kamis kemarin.

Dengan kondisi itu,  Jepang menjadi negara kedua yang memiliki kasus virus corona terbanyak setelah China.

Upacara Ulang Tahun Kaisar yang mestinya diselenggarakan pada Minggu (23/2) akhirnya dibatalkan. Demikian juga dengan  ajan Tokyo Marathon pada Kategori Pelari Umum.

Kebijakan ini dikeluarkan Pemerintah Metropolitan Tokyo yang membatasi penyelenggaraan kegiatan umum di tempat terbuka serta membatalkan acara di tempat tertutup.

“Masyarakat Tokyo juga dihimbau untuk menunda atau membatalkan kegiatannya kecuali untuk hal yang sulit dijadwalkan kembali,” ujar KBRI dalam keterangannya.

Berbagai prefektur/propinsi lain juga mengikuti kebijakan Ibukota Tokyo dengan menunda atau membatalkan kegiatan di wilayahnya. Walau tidak terlihat kondisi panik, masyarakat Jepang yang kerap menghadapi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami telah otomatis membatasi pergerakannya di tempat umum serta memperbanyak pemakaian masker kesehatan untuk mengurangi resiko penularan.

“Dengan berbagai pertimbangan tersebut, KBRI Tokyo juga menghimbau para WNI untuk berhati-hati selama di Jepang dan selalu mengikuti perkembangan dan informasi yang dikeluarkan otoritas setempat,” demikian anjuran KBRI yang dituliskan dalam keterangan resminya.

KBRI terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk terus menjaga keamanan dan keselamatan WNI di Jepang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA