Pria ini sebenarnya berasal dari Venezuela. Dia pernah menjadi headline saat para peneliti di University of Cambridge melaporkan tidak berhasil menemukan jejak virus penyebab AIDS dalam darahnya selama 18 bulan.
Peneliti HIV dan penulis buku Ravindra Gupta mengatakan hasil tes tersebut luar biasa dan kemungkinan menunjukkan pasien itu sembuh.
"Kami telah menguji serangkaian lokasi yang biasanya disembunyikan oleh HIV dan semuanya negatif untuk virus aktif," kata Gupta, kepada AFP.
Pasien London ini didiagnosis dengan HIV pada 2003 dan telah menjalani pengobatan sejak 2012. Belakangan, dia didiagnosis menderita Limfoma Hodgkin lanjut, sebuah kanker yang mematikan.
Pada 2016, dia menjalani transplantasi sumsum tulang untuk mengobati kanker darah, menerima sel punca dari donor dengan mutasi genetik, yang bisa mencegah penularan HIV. Donor dengan keunggulan ini kurang dari satu persen orang Eropa.
Dia menjadi orang kedua yang sembuh dari HIV setelah Timothy Brown dari Amerika, yang dikenal sebagai 'Pasien Berlin'. Brown pulih dari HIV pada 2011 setelah pengobatan serupa.
Es virus cairan serebral Castillejo, jaringan usus dan jaringan limfoid, tidak menunjukkan infeksi aktif.
"Sangat sulit membayangkan bahwa semua jejak virus yang menginfeksi miliaran sel dihilangkan dari tubuh," ujar si Pasien London ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: