Tak hanya sekadar saling mengingatkan, masyarakat perlu sama-sama melakukan aksi nyata memerangi virus yang telah merenggur seratusan nyawa di Indonesia ini.
"Tidak hanya berbicara, tetapi kita diminta demi kelangsungan hidup bersama agar kita bisa melakukan aksi," kata Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Senin (30/3).
Selain itu, ada tiga hal yang perlu dilakukan masyarakat. Pertama, menjaga diri dari penularan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Seperti
social distancing, phisycal distancing dan
sepf isolated.
"Kita menghadapi virus corona yang begitu dahsyat menyebar dan bisa melumpuhkan semua kehidupan masyarakat, sistem kesehatan kita, para dokter kita, perawat kita itu bisa menjadi kewalahan," ungkap menantu begawan ilmu politik Mariam Budiardjo ini.
"Oleh karena itu satu-satunya jalan yang harus dilakukan adalah bagaimana kita mencegah penyebaran ini," sambungnya.
Selain itu, Imam Prasodjo juga meminta seluruh pihak turut memberikan donasi peralatan medis kepada tenaga kesehatan di Indonesia. Upaya ini mesti dilakukan secara gotong royong, antara pemerintah dan masyarakat.
"Oleh karena itu, tidak hanya tugas pemerintah untuk memberikan alat pelindung diri yang secukupnya kepada para dokter, pada perawat dan bahkan para petugas kebersihan, yang ada di rumah sakit rumah sakit," ujarnya.
Poin terakhir ialah bertenggang rasa antarsesama masyarakat. Menurut Imam Prasodjo, langkah ini mesti dilakukan di tengah kondisi krisis corona ini. Sebab, ada masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidup melalui pendapatan harian.
"Saatnya sekarang kita mengumpulkan di setiap kampung, kumpulkan sembako, apa saja yang bisa kita berikan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan. Tanpa solidaritas itu yang dibangun, maka akan jatuh juga korban-korban lain berupa kelaparan," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: