Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hadapi Corona Tak Perlu Panik Berlebihan, Kamu Tidak Sendirian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Senin, 06 April 2020, 04:40 WIB
Hadapi Corona Tak Perlu Panik Berlebihan, Kamu Tidak Sendirian
Petugas medis gunakan alat pelindung diri/Net
rmol news logo Wabah virus corona (Covid-19) yang saat ini menjadi pandemik global telah membuat kepanikan sebagian masyarakat. Padahal, kepanikan tersebut justru membuat imun atau daya tahan tubuh melemah.

Kepanikan di saat seperti sekarang ini dinilai wajar, mengingat Covid-19 ini pertamakalinya dirasakan warga dunia dan efek yang ditimbulkannya jauh lebih cepat dari wabah-wabah sebelumnya, seperti mers atau flu burung sekalipun.

“Yang pertama yang perlu disadari, ini kan masalah dunia ya, udah 199 negara yang terkena wabah ini. Nah jadi kita menyadari hal itu semuanya,” kata Dosen departemen psikologi klinis, yang juga asosiat di pusat psikologi Unpad, Ahmad Gimmy Prathama dilansir Kantor Berita RMOLJabar, Minggu (5/4).

Dengan memberikan kesadaran Covid-19 sebagai masalah bersama, diharapkan akan timbul rasa saling terkoneksi satu sama lain dalam menghadapi pandemik secara bersama. Selain itu, di saat-saat sekarang ini masyarakat dipaksa untuk berubah atau melakukan penyesuaian diri, di mana hal ini juga akan memicu stres.

“Hampir dari semua penyesuaian diri dan perubahan itu memang salah satu sumber dari stres, apalagi stress yang berkepanjangan dan tidak kita ketahui berhenti nya Corona kapan,” ujaranya.

Jika seperti ini hal pertama yang harus dilakukan di antaranya dengan merefleksikan diri dan berfikir positif.

“Selalu mencoba berfikir reflektif, merenungkan untuk apa kita masih hidup, suatu saat kita kan akan berakhir juga, yah coba mencari makna dari kejadian ini untuk apa, antara lain ke arah spiritual agar bisa mengenali kesalahan-kesalahan kita, bisa lebih meningkatkan ibadah-ibadah kita. Itu yang menjadi hal yang penting untuk saat ini,” ujar Gimmy.

Pada masa-masa seperti ini, lanjutnya, ada banyak waktu untuk bisa meneliti ke dalam diri, seolah-olah melakukan refleksi terhadap diri sendiri, bercermin untuk mengukur kapasitas kemampuan, kekuatan, termasuk kelemahan.

“Biasanya untuk saat-saat seperti ini orang yang kalau dalam psikologi namanya altruistik. Jadi punya keinginan berbuat baik kepada orang lain atau sayang dengan sesama itu biasanya bermunculan dan memang sekarang kita lihat hal-hal yang seperti itulah yang perlu kita dorong, menyediakan antiseptik di depan rumah misal,” ujarnya.

Hal lainnya adalah tetap mengenali kemampuan diri dan tetap maksimal menggunakan potensi diri sendiri.

“Mau menulis, mau melaporkan sesuatu, sebagai wartawan misalnya tetap lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan seperti kita biasanya seperti itu,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA