Demikian disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VIII DPR RI, melalui telekonferensi, Rabu (8/4).
Fachrul Razi mengatakan, pelatihan petugas haji di Sukolilo itu dilaksanakan pada 9 sampai 18 Maret 2020 dan diikuti oleh 411 peserta yang dari 166 ketua kloter dan pembimbing ibadah haji dari unsur Kemenag. Kemudian, 245 tenaga kesehatan dari unsur Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Sesuai data dari rumpun tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, sebanyak 19 orang di antara mereka dinyatakan positif, yaitu mereka yang mengikuti pelatihan petugas haji di asrama Sukolilo, Surabaya," ujar Fachrul Razi.
Dia mengurai, wabah Covid-19 ini menular pada klaster itu bermula saat dua narasumber yang mengisi acara di pelatihan tersebut. Kemudian menular ke peserta yang ada di Kelompok Kelas 10.
"Gugus tugas Covid-19 pada Kanwil Kemenag Jawa Timur telah melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan dan mitra terkait lainnya untuk memberikan layanan sesuai dengan protokol kesehatan," ujarnya.
Lebih lanjut, Fachrul Razi menegaskan bahwa kegiatan pelatihan petugas haji digelar sebelum adanya imbauan social distancing yang masif. Termasuk, surat edaran dan maklumat tentang larangan kerumunan orang di luar rumah belum ada imbauan.
"Setelah kegiatan itu, kegiatan ditutup sesuai dengan program. Pada tanggal (18/30) tidak ada lagi kegiatan pelatihan petugas haji dalam bentuk pengumpulan orang di lingkungan Kementerian Agama," tuturnya.
"Semua kegiatan setelahnya dilakukan dengan tata cara sesuai protokol kesehatan dan mengacu pada social distancing dan online," demikian Fachrul Razi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: