Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ada Tiga Tipe Virus Corona Di Dunia, Menristek: Jenis Covid-19 di Indonesia Adalah Tipe Yang Belum Dikenali

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 06 Mei 2020, 07:30 WIB
Ada Tiga Tipe Virus Corona Di Dunia, Menristek: Jenis Covid-19 di Indonesia Adalah Tipe Yang Belum Dikenali
ILustrasi/Net
rmol news logo Tipe virus corona yang ada di Indonesia ternyata berbeda dengan virus corona yang ada di dunia. Hal ini berdasarkan hasil analisa tiga analisis gen atau Whole Genome Sequencing (WGS) yang dikirimkan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ke GIASID gisaid.org.

GISAID mengumpulkan data terkait Covid-19 dari berbagai negara. Sejauh ini, GISAID menemukan 3 tipe Covid-19. Ketiganya adalah tipe S, G dan V.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia telah mengirimkan 3 whole genome sequencing (WGS) untuk melihat karakter Covid-19. Ketiganya merupakan WGS pertama yang dikirimkan Indonesia.

Ternyata jenis virus yang dikirimkan dari Indonesia itu hasilnya tidak termasuk ketiga tipe tersebut.

"Di luar 3 tipe itu ada yang disebut dengan tipe lain , atau yang belum terindentifikasi. Ternyata WGS yang dikirim Indonesia termasuk kategori yang lainnya, jadi tidak termasuk kategori S, G, maupun V," terang Bambang dalam rapat gabungan dengan DPR, yang dilakukan secara virtual dan terbuka, Selasa (5/5).

Menurutnya, ini merupakan langkah awal. Indonesia akan mengirimkan lebih banyak lagi WGS untuk melihat kategori seperti apa virus Covid-19 yang ada di Indonesia.

WGS diperlukan sebagai langkah penemuan vaksin untuk virus corona setelah dilakukan serangkaian uji coba. Kemenristek juga akan bekerja sama dengan pihak lain untuk pengembangan vaksin, yang diperkirakan akan memakan waktu satu tahun.

"Di mana setelah whole genome sequences dilakukan atau dibuat protein rekombinan untuk menghasilkan antigen, kemudian dilakukan uji coba pada hewan, invivo, kemudian uji klinis pada manusia, kemudian diuji coba pada skala produksi, dan harapannya kemudian kita bisa memproduksi vaksin," ujar Bambang.

Ia berharap semoga dalam waktu satu tahun telah ada berita baik mengenai penemuan vaksin.

"Tentunya akan mendorong kerja sama dengan pihak luar juga yang mengembangkan vaksin sehingga harapannya nanti vaksin bisa ditemukan lebih cepat dan bisa langsung efektif, terutama untuk virus yang kemungkinan beredarnya di Indonesia," ujar Bambang.

Saat ini, Indonesia tengah melakukan analisa terhadap pil kina oleh Unpad dan UI, sebagai salah satu kandidat obat yang barangkali bisa efektif untuk membantu penanganan Covid-19. 

"Dan nantinya pengujian akan dilakukan berkoordinasi dengan standar WHO," ujar Bambang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA