Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Fenomena Pasien Sembuh Covid-19 Yang Terinfeksi Kembali, Begini Penjelasan Para Ahli

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 07 Mei 2020, 13:20 WIB
Soal Fenomena Pasien Sembuh Covid-19 Yang Terinfeksi Kembali, Begini Penjelasan Para Ahli
Pasien Covid-19/Net
rmol news logo Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengungkapkan, pasien sembuh Covid-19 yang dilaporkan terinfeksi kembali hanyalah menunjukkan "positif palsu".

Pada pekan lalu, sebuah panel ahli yang dibuat oleh pemerintah menyimpulkan, fenomena pasien sembuh Covid-19 yang terinfeksi kembali virus corona dapat disebut sebagai "false positive" atau positif palsu.

Kesimpulan tersebut didapat dari penelitiaan yang dilakukan menggunakan tes reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR), yang mendeteksi materi genetik dari virus corona.

Dari prosesnya, seorang ahli pengembangan vaksin di Universitas Chung-Ang, Seol Dai-wu mengatakan, hasil "positif" yang didapatkan dari para pasien yang sembuh berasal dari partikel virus yang sudah mati. Pasalnya, tes tersebut dapat mendeteksi partikel virus yang sudah lama berada dalam tubuh, yang mungkin tidak lagi menjadi ancaman signifikan bagi pasien atau orang lain.

“Mesin RT-PCR itu sendiri tidak dapat membedakan partikel virus yang menular dibandingkan partikel virus yang tidak menular, karena tes ini hanya mendeteksi komponen virus apa pun,” kata Seol seperti dimuat Reuters, Kamis (7/5).

Meski begitu, Direktur KCDC, Jeong Eun-kyeong pada Rabu (6/5) mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan bukti untuk mendukung teori bahwa partikel yang terbaca dari pasien yang sudah sembuh berasal dari sel virus yang sudah "mati".

Beberapa waktu lalu, otoritas kesehatan Korea Selatan dibuat bingung dan khawatir dengan adanya fenomena pasien sembuh Covid-19 yang dinyatakan terinfeksi kembali.

Hingga Rabu saja, sudah ada 350 kasus terkait fenomena tersebut di Korea Selatan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA