Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gelar Rapid Test Di Pasar Hingga Pusat Perbelanjaan Banyuwangi, 6 Orang Dinyatakan Reaktif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 24 Mei 2020, 00:53 WIB
Gelar Rapid Test Di Pasar Hingga Pusat Perbelanjaan Banyuwangi, 6 Orang Dinyatakan Reaktif
Rapid Test digelar di 9 pasar dan pusat perbelanjaan di Banyuwangi/Istimewa
rmol news logo Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi kembali menggelar rapid test massal di 9 pasar tradisional dan pusat perbelanjaan, Sabtu (23/5). Uji cepat ini menyasar ratusan pedagang dan pengunjung pasar tradisional dan pusat perbelanjaan. Hasilnya, ditemukan 6 orang yang reaktif.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

”Enam orang yang reaktif itu langsung diisolasi mandiri. Ada 3 pria, 3 perempuan. Selanjutnya akan dilakukan protokol Covid-19, yaitu dites uji usap atau swab tenggorokan,” ujar Jurubicara Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Rio, sapaan akrabnya, menambahkan, rapid test di 9 titik tersebut menyasar 354 pedagang dan pengunjung. Lokasinya antara lain di Pasar Banyuwangi, Pasar Genteng, Mitra Rogojampi, Vionata, Ramayana, Mitra Jajag, KDS Genteng, Pasar Rogojampi, dan Sun East Mall.

”Tempat-tempat itu bisa dibilang sebagai pusat aktivitas warga Banyuwangi, makanya kami sasar. Ditemukan 6 reaktif, yaitu 2 orang di Pasar Banyuwangi, 3 orang di Pasar Rogojampi, dan 1 orang di swalayan Mitra Rogojampi,” beber dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut.

Rio menjelaskan, tidak semua orang di pasar tradisional, swalayan, serta mal diminta menjalani rapid test. Pihaknya memprioritaskan warga yang berusia lanjut, sekitar 45 tahun ke atas.

“Sebelumnya, mereka kami cek suhu tubuh. Lalu kami minta mereka mengikuti rapid test. Mereka yang tidak memakai masker dan berkerumun, juga kami arahkan rapid test, sekaligus untuk shock therapy agar disiplin memakai masker,” terangnya.

Ditemui terpisah, salah seorang pedagang pasar yang mengikuti rapid test ini adalah Sulistya. Perempuan berusia 68 tahun ini mengaku tidak keberatan diambil darahnya untuk dilakukan rapid test.

“Ya agak khawatir, tapi tidak apa apa kok. Toh untuk kesehatan juga, saya berharap hasilnya ya negatif saja (nonreaktif),” ujar penjual ayam tersebut.

Ditambahkan Rio, rapid test massal digelar untuk mencegah penularan virus Corona di wilayahnya. Menurut dia, pusat-pusat perbelanjaan rawan menjadi klaster baru karena dipadati orang dalam sepekan terakhir bulan Ramadhan.

“Satu minggu terakhir ini orang terus memadati pasar dan swalayan. Oleh sebab itu, kami waspadai pusat-pusat perdagangan untuk mencegah klaster baru,” tandasnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan juga melakukan rapid test massal terhadap 225 tenaga kesehatan di seluruh wilayah Banyuwangi.

”Ada 22 orang yang reaktif, langsung diisolasi mandiri, dan sudah dilakukan tes swab, kini tinggal menunggu hasilnya,” ujar Rio.

”Setelah Lebaran, kami terus mengagendakan rapid test massal untuk mendeteksi dini dan memutus mata rantai penularan Covid-19,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA