Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pertarungan Menghadapi Covid-19 Yang Sebenarnya Bukan Di Rumah Sakit, Tapi Di Jalanan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Selasa, 02 Juni 2020, 14:31 WIB
Pertarungan Menghadapi Covid-19 Yang Sebenarnya Bukan Di Rumah Sakit, Tapi Di Jalanan
Ilustrasi virus corona baru atau Covid-19/Net
rmol news logo Pertarungan sebenarnya dalam menghadapi pandemik Covid-19 bukanlah berada di rumah sakit, melainkan di lapangan. Penanganan Covid-19 tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi berprinsip pada deteksi sedini mungkin.

Direktur RS Universitas Andalas, Andani Eka Putra mengatakan, pertarungan di lapangan melibatkan semua orang, sedangkan pertarungan di rumah sakit hanya bisa dilakukan oleh para tenaga medis.

“Pertarungan saat ini seharusnya terjadi di lapangan, tidak hanya di rumah sakit. Kalau pertarungan gagal di lapangan, pertarungan itu berlanjut di rumah sakit,” ujar dr. Andani yang juga Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas, dalam keterangan tertulis Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional, Selasa (2/6).

Pertarungan di lapangan merupakan upaya untuk mengidentifikasi sebanyak-banyaknya orang yang berpotensi sebagai penular. Mereka tidak hanya orang tanpa gejala (OTG), tetapi juga orang dalam pemantauan (ODP) atau orang-orang yang baru pulang dari bepergian atau perjalanan.

“Kelompok orang-orang ini yang harus kita cari dan identifikasi,” ujarnya.

Apabila dari kelompok ini positif, mereka harus diisolasi atau karantina. Ini prinsip dalam penanganan pandemik Covid-19 ini. Upaya di lapangan yaitu untuk mencari, mengidentifikasi dan mengisolasi sehingga mata rantai penularan putus.

Dalam melakukan pertarungan di lapangan, pihaknya melakukan pendekatan pool test. Metode yang pertama kali digunakan di Amerika Serikat pada 1943 ini sebenarnya digunakan untuk mendeteksi wabah sipilis.

“Pool test ini bukan metode riset. Pool test ini tidak perlu sampel. Harapan dari pool test itu mencari, bukan menghitung berapa prevalensi atau berapa proporsi,” katanya.

Andani menceritakan, ketika melakukan tes di beberapa kabupaten dan kota yang masih nol kasus positif Covid-19, artinya di daerah tersebut tidak ada laporan Covid positif.

"Kita lakukan pool test di sana dan hasilnya cukup bagus. Dimana Kabupaten Solok Selatan menghasilkan gambar yang baik, masih positif 1 banding 25," tegasnya.

“Kenapa cukup optimis dengan perbandingan 1 banding 25? karena kita pernah melakukan di laboratorium 1 sampel positif dan dicampur sampel 31 negatif, hasilnya masih terdeteksi positif. Ini menggambarkan sampel 1/32 dan 1/64 angkanya masih terdeteksi positif,” lanjut Andani.

Berdasarkan data Litbangkes Kementerian Kesehatan pada rekapitulasi pemeriksaan laboratorium per 30 Mei 2020 mencatat RS Universitas Andalas pada angka tertinggi, yakni 9.631 yang terhitung pada periode 18-30 Mei 2020. Rata-rata pengujian sampel per hari mencapai 803. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA