Sejumlah organisasi kerohanian Islam turut andil dalam pengawasan pelaksanaan shalat Jumat dengan menerapakan protokol kesehatan. Salah satunya adalah Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Jakarta.
Ketua JPRMI Jakarta, Hendra Yusamtha mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan hasil evaluasi pelaksanaan shalat Jumat berjamaah yang dilaksanakan di Jakarta pekan lalu.
"Kami mengambil sampling dari teman-teman perihal pelaksanaan shalat Jumat minggu kemarin, kita minta difotokan pelaksanaannya," ujar Hendra Yusamtha saat melalukan jumpa pers virtual bersama Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Kamis (11/6).
Dari hasil pengamatan di 90 persen masjid yang ada di wikayah Jakarta, JPRMI mencatat beberapa hal yang mesti dilakukan perbaikan untuk pelaksanaan shalat Jumat pekan ini.
"Dari seluruh laporan yang masuk ke kami
alhamdulillah protokol jaga jarak satu meter dilaksanakan, pakai masker dilaksanakan. Tapi ada protokol yang belum bisa dilaksankan, seperti pengukuran suhu tubuh," ungkap Hendra Yusamtha.
Kendala belum dilaksanakannya pengukuran suhu tubuh, lanjut Hendra Yusamtha, karena banyak masjid yang belum memiliki. Kalaupun ada, jumlah alat pengukur suhu tubuh atau Thermo Gun ini masih sangat minim.
"Karena tidak punya thermo gun. Kemudian ada yang sudah punya thermo gun, tapi (jumlahnya sedikit). Ini terjadi di satu masjid antrean panjang. Jadi ada kerumunan. Ini kami catat," demikian Hendra Yusamtha.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.