Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, imbauan
the new normal semata-mata sebagai alternatif.
Di satu sisi, protokol kesehatan tetap harus diindahkan. Di sisi yang lain, roda perekonomian juga harus tetap berjalan. Sebab, keduanya merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan untuk menghadapi pandemik Covid-19 ini.
"Prinsipnya ada dua. Pertama, tidak terpapar oleh Covid-19. Kedua tidak terkapar oleh PHK," kata Wiku Bakti Bawono Adisasmito saat mengisi diskusi daring bertajuk 'Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal)' yang diselenggarakan oleh Gerakan Alumni UI Untuk NKRI, pada Rabu (17/6).
Menurut dia, antara protokol kesehatan dan roda ekonomi itu tidak bisa didahulukan salah satunya. Karena pada akhirnya kedua sektor tersebut menyangkut keselamatan warga negara Indonesia itu sendiri.
"Kedua ini harus berjalan paralel antara nyawa manusia dan ekonomi. Dua-duanya penting karena berhubungan dengan masyarakat juga," tuturnya.
Atas dasar itu, diperlukan kerja sama semua pihak untuk saling bergotong-royong menghadapi pandemik Covid-19 ini. Termasuk menjaga pola hidup sehat, menjaga jarak, dan mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna serta menjernihkan pikiran agar imunitas tetap terjaga.
"Disiplin individu dan disiplin kolektif," tandasnya.
Selian Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito, turut hadir narasumber lain dalam diskusi daring tersebut antara lain, Dutabesar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Italia, R.A Esty Andayani; dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.