“Hari ini kami melakukan pemantauan di beberapa tempat seperti pelaksanaan
car free day di Jakarta. Beberapa masyarakat lupa bahwa
physical distancing penting, ini yang kami mohon untuk menjadi evaluasi kita bersama,†ujar Jurubicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (21/6).
Sebagaimana yang telah diketahui, bahwa
physical distancing atau menjaga jarak adalah sesuatu yang mutlak harus dilaksanakan, termasuk protokol kesehatan yang lain seperti memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
Selain pelaksanaan CFD di Jakarta,
physical distancing juga masih belum tertib di sejumlah bandar udara (bandara), khususnya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.
"Di Batam dan di beberapa tempat yang lain juga demikian. Kita masih melihat, banyak masyarakat yang belum tertib untuk menjaga
physical distancing,†ungkap Yuri.
Yuri menambahkan, meski masyarakat telah tertib menggunakan masker, akan tetapi menjaga jarak merupakan rutinitas yang penting dan perlu dilaksanakan, terutama ketika berada di ruang publik.
Menurut Yuri, penarapan protokol kesehatan harus dilakukan secara bersama-sama, tidak bisa hanya setengah-setengah atau hanya sepotong. Upaya untuk memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 memerlukan gotong-royong.
"Inilah yang harus menjadi perhatian kita bersama, karena kita tidak mungkin secara parsial, secara sepotong-sepotong, melakukan pendekatan untuk pengendalian penyakit ini. Ini harus dibutuhkan kerja bersama, terus menerus, tidak terhenti," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.