Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

DKI Dapat Mesin Lab PCR Dari Korea Selatan, Ahli Epidemiologi Minta Rapid Test Disetop

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Kamis, 25 Juni 2020, 12:49 WIB
DKI Dapat Mesin Lab PCR Dari Korea Selatan, Ahli Epidemiologi Minta <i>Rapid Test</i> Disetop
Ilustrasi/Net
rmol news logo Tes polymerase chain reaction (PCR) memang lebih mampu mendeteksi infeksi virus corona baru (Covid-19) dengan lebih detail ketimbang rapid test. Karena itu, kedatangan satu mesin lab PCR dari Korea Selatan sebagai bagian program Sister City Jakarta-Seoul patut disyukuri.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ahli Epidemiologi dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono, pun menyambut baik pemberian mesin tes PCR tersebut. Lebih lanjut, Pandu meminta pelaksanaan rapid test lebih baik dihentikan.

"Setop rapid test. Mesin PCR tersebut perlu segera digunakan agar DKI Jakarta mampu tingkatkan kapasitas tes (Covid-19) di atas 10 ribu per hari," ungkap Pandu melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (25/6).

Selain itu, Pandu juga meminta agar Surveilans atau kegiatan pengamatan  terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh informasi guna mengarahkan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien terus diperkuat.

"Sistem Surveilans perlu terus diperkuat. Yaitu Tes, Lacak, Isolasi. Ini salah satu kunci mempercepat penurunan kasus di DKI dan cegah gelombang kedua," tandasnya.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta juga telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR, dengan membangun Laboratorium Satelit Covid-19. Laboratorium ini berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit sejak 9 April 2020, dan membangun jejaring dengan 41 laboratorium pemeriksa Covid-19 lainnya.

Secara kumulatif, sampai dengan 23 Juni 2020 pemeriksaan PCR telah dilakukan terhadap 263.673 sampel. Khusus pada 23 Juni 2020, dilakukan tes PCR terhadap 4.966 orang, 3.909 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru. Hasilnya, 154 positif dan 3.755 negatif. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA