Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Satgas Covid-19 IDI: Kalau Mau Mendisplinkan Masyarakat Harus Di Semua Tempat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 14 Juli 2020, 14:42 WIB
Satgas Covid-19 IDI: Kalau Mau Mendisplinkan Masyarakat Harus Di Semua Tempat
Pembagian masker gratis oleh TNI dan Forkopimda Jatim kepada masyarakat Surabaya/Ist
rmol news logo Upaya mendisplinkan masyarakat untuk menerapkan protokol pencegahan penularan virus corona baru (Covid-19) tidak bisa dilakukan hanya di satu tempat.

Begitu tanggapan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, melihat perkembangan sebaran kasus positif corona dan kaitannya dengan upaya yang dilakukan pemerintah.

Ia mengungkapkan, angka kasus positif masih bertambah signifikan, bahkan pada Kamis (9/7) mencapai 2.657 kasus baru. Data ini mengharuskan pemerintah mengevaluasi kebijakan pendisplinan masyarakat.

"Jadi artinya kalau mau mendisplinkan masyarakat baik di pasar atau mal, atau apapun ya tidak hanya di Jakarta, tapi juga di semua tempat di Indonesia," ujar Zubairi Djoerban saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (14/7).

Salah satu contoh yang perlu dievaluasi adalah keterlibatan TNI-Polri. Menurut Gurubesar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini, jumlah personel yang diterjunkan masih belum cukup untuk menertibkan masyarakat dalam protokol kesehatan.

Zubairi menjelaskan, tingginya angka kasus positif corona terjadi karena kebijakan pemerintah yang belum mampu menekan penyebaran. Berdasarkan catatannya, Indonesia masuk ke dalam salah satu negara dengan angka positifnya naik cukup cepat, bersama dengan Amerika Serikat, India, Afrika Selatan, Kolombia, Argentina, Irak dan Ekuador.

Di samping itu, penularan virus corona lewat udara di dalam ruang tertutup (airbone) juga turut menyebabkan penularan semakin cepat dan memberikan potensi kenaikan angka kasus positif semakin tinggi.  

Oleh karena itu, Zubairi meminta pemerintah serius menerapkan langkah pencegahan yang koperhensif. Alih-alih tidak hanya melakukan pengawasan yang ketat, tapi juga membuat satu bentuk teguran ke masyarakat.

"Perilaku manusia kali ini menjadi lebih berat dibanding HIV Aids misalnya. Karena saling mengait antarmanusia dan juga manusia seluruh dunia, (terkait penularan virusnya). Jakarta terkait dengan Banten, terkait dengan Bogor, Depok dan lainnya. Pendisplinan ini penting sekali," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA