"Dari total 584 kasus, 207 orang ditemukan dari tes Puskesmas dan 377 orang dari tes RS/Klinik/Lab," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani, Rabu (29/7).
Secara keseluruhan, pasien konfirmasi positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 20.470 kasus. Dari jumlah tersebut, 12.613 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 820 orang meninggal dunia.
Untuk persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 6,6%, sedangkan di seluruh Indonesia sebesar 13,9%. Hal ini lebih tinggi dari standar persentase kasus positif dari WHO yang ditetapkan tidak lebih dari 5%.
Namun, persentase kasus positif ini hanya bisa dianggap valid bila standar jumlah tes yang dilakukan telah terpenuhi. Bila jumlah tesnya sedikit (tidak memenuhi standar WHO), maka indikator persentase kasus positif patut diragukan.
Pemprov DKI Jakarta terus melakukan tes PCR secara masif untuk menemukan kasus baru secara cepat, agar dapat segera melakukan tindakan isolasi atau perawatan secara tepat. Sehingga, memperkecil potensi penularan Covid-19.
WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari.
"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.