Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harusnya Obat Temuan Unair Diberi Hormat, Bukan Dicibir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 20 Agustus 2020, 13:37 WIB
Harusnya Obat Temuan Unair Diberi Hormat, Bukan Dicibir
Sestama BIN Komjen Bambang Sunarwibowo menerima laporan hasil uji klinis tahap III kombinasi obat anticovid-19 dari Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih/Ist
rmol news logo Temuan obat baru Covid-19 hasil riset Universitas Airlangga bersama TNI AD, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri harusnya mendapat perhatian lebih dari publik Tanah Air.

Alih-alih mendapat apresiasi, tak sedikit pihak yang mengkritisi penelitian tersebut.

"Saya prihatin dengan keadaan ini. Para peneliti medis harusnya bersyukur ada pihak yang berjuang mencari solusi di tengah kemelut pandemik yang membawa kerugian dalam banyak dimensi," kata Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens, Kamis (20/8).

Setidaknya, tim peneliti tersebut sudah melakukan tindakan sebagai respons pandemik Covid-19 yang belum ada obatnya. Yang terpenting baginya, ada gerakan yang berguna untuk masyarakat di tengah banyaknya pihak yang pandai berbicara tanpa berbuat apa-apa.

"Intinya itu kerja keras yang berguna untuk menyelamatkan masyarakat kita. Maka kita harusnya memberi hormat dan mengucap terima kasih, bukan malah mencibir," sambungnya.

Selain itu, penelitian tersebut menjadi bukti kepedulian dan bagian dari komitmen moral untuk membantu bangsa dan negara. Mereka yang mencibir, kata dia, sebaiknya belajar dari Unair, BIN, dan TNI AD bahwa yang paling utama adalah tindakan konkret untuk perubahan positif.

"Saatnya kita semua dituntut untuk lebih banyak bertindak daripada sekadar nyinyir," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA