Hal ini seakan kontras dengan kementerian pimpinan Syahrul Yasin Limpo yang pernah membuat gempar publik dengan kalung anti Covid-19 yang akan diproduksi masal.
"Jadi benda atau kalung anti corona sesungguhnya bukanlah alat untuk menangkal virus. Faktanya, banyak pegawai di Kementan yang terkena Corona," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/8).
"Corona itu bisa diatasi dengan vaksin. Bukan dengan kalung Corona buatan Kementan," sambung Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.
Di sisi lain, Kepala Sub Bagian Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Ditjen PKH Kementan, Aryani Gumelar menduga karyawannya terpapar corona di luar kantor.
Pasalnya, lanjut dia, seluruh pegawai di Ditjen PKH Kementan sudah melaksanakan kegiatan perkantoran secara penuh.
"Jadi ada yang melakukan rapat di luar kantor, ada yang tatap muka dan sebagainya. Sebelumnya kan rapat memang dilakukan secara virtual," ujar Aryani.
Saat ini, Kementan melakukan karantina wilayah atau
lockdown di Gedung C Lantai 6-9 selama tiga hari pada 24 sampai 26 Agustus 2019 untuk dilakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: