Sikap ini berbeda dibandingkan dengan di awal pandemi sekitar bulan Maret dan April lalu. Saat itu, kasus baru yang terdeteksi dalam satu hari baru berada pada kisaran ratusan.
Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Alvin Lie geleng-geleng kepala.
“Saya heran. April lalu saat awal pandemi, saat sebaran Covid-19 masih ratusan per hari, kita disiplin jaga diri. Di rumah saha, jalanan sepi, kita antre beli masker, sabun tangan dan hand sanitiser,†ujarnya dalam perbincangan dengan redaksi beberapa saat lalu (Sabtu, 5/9).
“Kini, September, positif Covid-19 bertambah 3.000 lebih dalam satu hari. Kita malah santai. Jalanan padat. Sudah lupa #dirumahaja. Sekarang masker dan hand sanitizer tersedia berlimpah. Malah banyak yang ogah pakai masker. Abai cuci tangan,†katanya lagi.
Di sisi lain, sambungnya, pemerintah getol membuka kembali bioskop, pusat perbelanjaan, dan berwacana membuka sekolah.
Di Jakarta, peraturan ganjil-genap diberlakukan lagi, yang mengindikasikan situasi sudah normal, sehingga anggota masyarakat terdorong menggunakan transportasi publik yang padat.
Alvin Lie mengingatkan, bahwa status penyebaran vorus corona baru atau SARS Cov-2 ini masih Bencana Nasional sesuai Keputusan Presiden 12/2020.
“Dengan sikap dan kondisi begini bagaimana kita akan mampu kalahkan Covid-19. Bgmn kita akhiri pandemi ini? Saya heran. Sungguh heran. Plus prihatin, khawatir, cemas,†demikian Alvin Lie masygul.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: