Namun sayangnya, hantaman Covid-19 ini tak dibarengi dengan manajemen risiko dan perencanaan keuangan yang baik dari masyarakat.
“Banyak masyarakat Indonesia tidak siap menghadapi pandemi sehingga keuangannya terganggu karena penyakit atau pendapatan berkurang. Hal ini terjadi karena kesalahan mengalokasikan penghasilan yang sebagian besar menghabiskan 80 persen untuk biaya hidup, sedangkan hanya 6 persen untuk asuransi dan investasi," kata Chief Distribution Officer PT Zurich Topas Life, Budi Darmawan kepada wartawan, Kamis (10/9).
Menurutnya, pengelolaan keuangan yang bijak dan perlindungan yang sesuai penting untuk merencanakan masa depan yang nyaman. Oleh karenanya, pihaknya meluncurkan Zurich Smart Care untuk membantu masyarakat dalam mengelola risiko kesehatan dan keuangan.
"Zurich Smart Care dapat menjadi solusi untuk membantu masyarakat mendapatkan proteksi jiwa dan kesehatan, sekaligus berinvestasi untuk masa depan," jelasnya.
Dijelaskan, program tersebut merupakan produk asuransi jiwa unitlink yang memberikan manfaat perlindungan seumur hidup dan kesempatan berinvestasi. Hampir seluruh premi dasar digunakan untuk manfaat perlindungan sehingga nasabah bisa mendapatkan manfaat perlindungan yang optimal.
“Di luar risiko yang kita hadapi saat ini, setiap orang juga memiliki risiko kehidupan yang bisa terjadi kapan saja seperti sakit, kecelakaan, dan meninggal dunia. Oleh karenanya, penting untuk memiliki proteksi kesehatan," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: