Jika tak segera diantisipasi, dikhawatirkan kapasitas yang tersedia akan habis dalam waktu dekat ini.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tentang 10 provinsi dengan tingkat hunian RS Covid-19 tertinggi per 5 September, Provinsi DKI Jakarta masih di bawah Provinsi Bali yang selama seminggu ini mengalami peningkatan kasus positif hingga 100 persen.
Tingkat hunian RS Covid-19 di Bali berada di posisi pertama dengan persentase mencapai 98 persen dari 55 RS rujukan. Angka ini lebih tinggi dari Jakarta yang berada di posisi kedua dengan persentase hunian 83 persen dari 67 RS rujukan.
Mengacu data per 8 September yang disampaikan Jurubicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, kasus positif di Bali tercatat 6.549 orang dengan jumlah meninggal 128 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 1.196 pasien masih dalam perawatan, tapi hanya 668 orang yang masih dirawat di rumah sakit. Sementara, jumlah tempat tidur yang tersedia di 55 rumah sakit rujukan Covid-19 di Bali adalah sebanyak 778 kasur.
Dari jumlah kasus dan ketersediaan tempat tidur khusus pasien Covid-19, rumah sakit di Bali terancam penuh jika kasus corona masih saja terus bertambah.
Sementara untuk DKI Jakarta, kondisi 67 RS rujukan Covid-19 sebagian besar sudah dalam kondisi penuh. Rinciannya, ada 7 RS rujukan yang ruang ICU dan ruang isolasinya penuh 100 persen. Kemudian 47 RS lainnya keterisian tempat tidur ruang ICU maupun isolasinya berada di atas 60 persen, dan 14 RS lainnya terisi di bawah 60 persen.
Tak hanya itu, ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet yang totalnya 2.700, saat ini masih tersedia 1.100 tempat tidur. Bahkan, pemerintah juga kini membuka tower 4 dan 5 untuk isolasi mandiri dengan kapasitas 4.800 tempat tidur.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: