Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saat Positif Covid-19, Wakil Ketua Ombudsman Lely Pelitasari Drop Karena Lihat Whatsapp

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Sabtu, 26 September 2020, 13:05 WIB
Saat Positif Covid-19, Wakil Ketua Ombudsman Lely Pelitasari Drop Karena Lihat Whatsapp
Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari/Rep
rmol news logo Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari yang dinyatakan positif Covid-19 namun tanpa gejala, justru menjadi drop saat melihat pesan di media sosial Whatsapp.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Saya pasien OTG (orang tanpa gejala), ada saat-saat kondisi saya drop ketika melihat (pesan) WA yang kurang mengenakan," kata Lely saat membagi pengalamanya dalam diskusi virtual Smart FM bertajuk "Covid-19: Suara Penyitas", Sabtu (26/9).

Lely mengaku, ketika melihat pesan-pesan di dalam WA, dia langsung merasa badanya menghangat dan membuat pikiranya kacau sehingga menyebabkan kondisi tubuhnya menjadi tidak stabil.

"Jadi kondisi itu dipengaruhi oleh psikologis kita sendiri," tandas Lely.

Hal yang sama juga dialami oleh Walikota Bogor, Bima Arya yang berbagi pengalamanya. Usai melakukan swab tes di RS Bogor Senior Hospital pada 19 Maret 2020 yang lalu, Bima dinyatakan positif Covid-19.

Politisi asal PAN itu memiliki cara pandang yang sama bahwa Covid-19 mampu dikalahkan dengan keyakinan pada diri sendiri. Meskipun saat itu dia merasakan, indra perasa dan penciuman terganggu dan mual-mual dimana gejalanya mirip demam berdarah.

"Ujung-ujungnya ini soal keimanan dan dimensi spiritual. Karena dari medis itu banyak yang ribet," ujar Bima Arya.

Saat isolasi, dia lebih memilih untuk puasa sosial media agar tidak melihat pesan atau informasi terkait pandemi Covid-19 yang justru menambah beban pikiran.

"Hari ketiga Pak Jokowi telepon, 'saya bilang bapak sarankan kepada yang menjalani ujian Covid-19 ini bukan hanya sosial distancing tapi sosial media distancing', karena itu bikin stres," ungkapnya.

Sehingga Bima Arya berkesimpulan kalau virus yang mulai menyerebak pada Desember 2019 itu terlebih dahulu menyerang pikiran dan perasaan, baru setelahnya gangguan pernapasan.

"Kalau kita bisa memanage pikiran dan perasaan, insyaAllah yang lainya bisa kita kelola," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA