Retno menyampaikan, delegasi Indonesia telah bertemu dengan jajaran pimpinan pengembang vaksin Covid-19, AstraZeneca (AZ). Pertemuan juga ditindaklanjuti dengan penandatanganan
Letter of Intent yang diwakili oleh Sekjen Kementerian Kesehatan dan pejabat AstraZeneca.
"Pertemuan dengan AZ digunakan untuk secara detail membahas komitmen penyediaan vaksin diluar komitmen bilateral yang telah diperoleh sebelumnya dari Sinovac dan Sinopharm/G42," kata Retno dalam konferensi pers daring pada Rabu malam (14/10).
Sebelum melakukan pertemuan, pihak Indonesia dan AZ sendiri telah melakukan serangkaian pertemuan virtual secara intensif.
Dalam pertemuan tersebut, Retno menyebut, pihak AZ menyambut baik permintaan penyediakan 100 juta vaksin Covid-19 untuk 2021.
"Pengiriman pertama diharapkan dapat dilakukan pada semester pertama tahun 2021 dana akan dilakukan secara bertahap," lanjutnya.
Selain membahas kerja sama vaksin, delegasi Indonesia juga menekankan pentingnya faktor keamanan dan efikasi dari vaksin itu sendiri, termasuk berbagi informasi mengenai hasil uji klinis tahap 1 dan 2.
Sejauh ini, vaksin AZ sendiri merupakan salah satu kandidat vaksin yang dicatat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memasuki uji klinis tahap 3.
Vaksin AZ sendiri menggunakan platform
non-replicating viral vector.
"AZ juga sangat tertarik untuk membangun kerjasama dan kolaborasi strategis jangka panjang dengan Indonesia," ungkap Retno.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: