Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Studi: Pasien Sembuh Covid-19 Punya Antibodi Virus Corona Setidaknya Selama Lima Bulan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 15 Oktober 2020, 15:05 WIB
Studi: Pasien Sembuh Covid-19 Punya Antibodi Virus Corona Setidaknya Selama Lima Bulan
Pasien Covid-19 yang telah pulih mengembangkan antibodi virus corona/Net
rmol news logo Seseorang yang telah terinfeksi virus corona baru atau SARS-CoV-2 dan sembuh memiliki kekebalan selama lima hingga tujuh bulan.

Demikian studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di University of Arizona Health Sciences yang diterbitkan dalam jurnal Immunity pada Selasa (13/10).

Para peneliti melakukan pengujian terhadap 5.882 pasien Covid-19 yang pulih dengan pengujian antibodi menggunakan tes darah mulai 30 April.

Hasilnya, orang yang sudah tertular virus corona berpotensi mengembangkan kekebalan jangka panjang setelahnya.

"Kami dengan jelas melihat antibodi berkualitas tinggi masih diproduksi lima hingga tujuh bulan setelah infeksi SARS-CoV-2,” kata ketua peneliti yang merupakan seorang profesor di Departemen Imunobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Arizona, Deepta Bhattacharya.

“Banyak kekhawatiran telah diungkapkan tentang kekebalan terhadap Covid-19 yang tidak bertahan lama. Kami menggunakan studi ini untuk menyelidiki pertanyaan itu dan menemukan kekebalan stabil selama setidaknya lima bulan," sambung dia, seperti dikutip dari UPI.

Pada dasarnya, para peneliti menemukan antibodi SARS-CoV-2 yang baik dalam darah pasien setidaknya selama lima hingga tujuh bulan setelah infeksi. Meskipun mereka yakin antibodi itu juga masih bisa bertahan lebih lama.

Para peneliti menjelaskan, ketika virus pertama kali menginfeksi sel, sistem kekebalan menyebar ke sel plasma berumur pendek yang menghasilkan antibodi untuk segera melawan virus.

Setelah itu, antibodi tersebut muncul dalam tes darah dalam 14 hari setelah infeksi.

Tahap kedua dari respons imun adalah pembentukan sel plasma berumur panjang, yang menghasilkan antibodi berkualitas tinggi yang memberikan kekebalan yang tahan lama.

"Penelitian ini tidak hanya memberi kami kemampuan untuk secara akurat menguji antibodi terhadap Covid-19, tetapi juga telah mempersenjatai kami dengan pengetahuan bahwa kekebalan abadi adalah kenyataan,” kata wakil presiden senior dari Ilmu Kesehatan Universitas Arizona, Dr. Michael Dake.

Bhattacharya mengatakan, sejauh ini individu yang mereka teliti memiliki antibodi paling lama yaitu tujuh bulan. Namun, pasien yang terinfeksi virus corona SARS yang mirip dengan virus penyebab Covid-19 bisa memiliki kekebalan hingga belasan tahun.

"Konon, orang yang terinfeksi virus korona SARS pertama, yang merupakan virus paling mirip dengan SARS-CoV-2, masih memiliki kekebalan 17 tahun setelah terinfeksi. Jika SARS-CoV-2 mirip dengan yang pertama, kami berharap antibodi bertahan setidaknya dua tahun, dan tidak mungkin untuk sesuatu yang lebih pendek," tuturnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA