Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengguna Transportasi Massal Diprediksi Meningkat 20 Persen Saat Libur Panjang, Kemenhub Andalkan Prokes Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 21 Oktober 2020, 20:46 WIB
Pengguna Transportasi Massal Diprediksi Meningkat 20 Persen Saat Libur Panjang, Kemenhub Andalkan Prokes Covid-19
Budi Karya Sumadi/Repro
rmol news logo Jumlah pengguna transportasi massal pada masa libur panjang akhir bulan Oktober ini diprediksi meningkat, jika dibanding sebelumnya yang sempat turun dan cendrung stagnan akibat pandemi Covid-19.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, transportasi masaal yang sekarang sudah mulai kentara mengalami kenaikan adalah pesawat, dan akan terus naik hingga masa libur panjang.

"Rata-rata udara (pesawat) itu di Soekarno-Hatta hanya 40 persen. Itu naik kira-kira hampir mendekati 50 persen. Sekarang memang avarage (rata-rata) sudah 40 persen sampai 43 persen," ujar Budi dalam Talk Show Satgas Penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal Youtube BNPB, Rabu (21/10).

Selain pesawat, Budi juga memprediksi kenaikan penumpang akan terjadi untuk kereta api dan transportasi darat seperti bus antarkota, terutama yang tujuannya adalah di dalam pulau Jawa.

"Satu hal kemungkinan karena liburnya panjang, bisa jadi kenaikan itu lebih dari 20 persen," ungkapnya.

Oleh karena itu, Budi mewanti-wanti maskapai penerbangan, kereta api, dan juga bus untuk menambah armada khusus menghadapi libur panjang yang jatuh mulai tanggal 28 Oktober hingga 1 November.

"Karena sekarang ini relatif mereka baru kapasitasnya (penggunanya) 43 persen, juga di kereta api baru 30 persen. Mereka masih punya peer untuk menambah," terangnya.

Selain itu, Budi juga meminta operator transportasi massal untuk menggalakkan penerapan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan Covid-19. Cara ini merupakan andalan untuk mencegah munculnya klaster libur panjang Oktober ini.

"Besok atau lusa kami akan kumpulkan semua operator. Lagi-lagi mengingatkan kembali bahwa tidak ada alasan untuk melanggar protokol Covid-19 yang harus kita jaga," demikian Budi Karya Sumadi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA