Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berbeda Dengan Imunitas Anak-anak, Pakar Epidemilogi: Kelompok Resiko Jangan Ke Tempat Liburan!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 28 Oktober 2020, 11:28 WIB
Berbeda Dengan Imunitas Anak-anak, Pakar Epidemilogi: Kelompok Resiko Jangan Ke Tempat Liburan!
Panji Fortuna Hadisoemarto/Repro
rmol news logo Kekebalan tubuh atau imunitas anak-anak terhadap potensi penularan Covid-19, beserta dampaknya, jauh berbeda dengan orang-orang yang masuk kategori beresiko.

Pakar Epidemiologi Universitas Padjajaran (Unpad), Panji Fortuna Hadisoemarto menjelaskan, imunitas adalah modal melawan infeksi Covid-19.

Hal ini, menurutnya, patut menjadi bahan pertimbangan masyarakat untuk mengisi waktu libur panjang akhir bulan Oktober yang berlangsung mulai hari ini.

Sebab Panji menilai, potensi penularan Covid-19 bagi anak-anak jauh lebih rendah dari orang-orang yang memiliki resiko tinggi penularan. Misalnya, orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang yang memiliki penyakit bawaan (Komorbid).

"Saya pikir anak-anak resiko sakitnya relaitif lebih kecil dari orang dewasa," ujar Panji dalam acara Bincang Sehat yang diselenggarakan RMOL Network dengan tajuk "Cegah Klaster Baru Libur Panjang" pada Rabu (28/10).

Karena itu, dia berharap kepada masyarakat yang lanjut usia untuk tidak ikut melangsungkan liburan di tempat-tempat wisata yang beresiko terjadi penularan Covid-19.

Tempat-tempat beresiko tinggi penularan virus, lanjut Panji, diantaranya memiliki karakteristik sulit menjaga jarak kurang lebih dua meter, terlalu banyak kerumunan, dan tempat wisata yang tertutup atau di dalam ruangan.

"Kelompok resiko jangan kemana-mana, jangan ke tempat umum yang beresiko penularan. Sebaiknya menahan diri," harap Panji.

Lebih lanjut, Panji tetap menghimbau kepada masyarakat yang ingin mengajak anak-anaknya untuk berlibur agar tetap memtuhi protokol kesehatan Covid-19, yakni 3M (mengenakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan).

"Setidaknya untuk protokol kesehatan yang dikerjakan pakai face mask (masker). Kecuali kalau kecil sekali (anaknya). Bukan karena susah bernafas, tapi mereka seringkali tidak nyaman mengenakan masker," ucapnya.

"Tapi saya lihat, banyak yang mengajak anak kecil tapi meggunakan masker nyaman-nyaman saja," demikian Panji Fortuna Hadisoemarto. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA