Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr Adib Khumaidi, SpOT memprediksi, lonjakan kasus kemungkinan terjadi pada 14 hari ke depan.
"Aktifitas masyarakat khususnya pada libur akhir pekan
(long weekend) yang padat dan sebagian besar mengabaikan protokol kesehatan," ujar Adib dalam siaran pers yang diterima Selasa (3/11).
"Itu akan berpotensi memicu lonjakan kasus Covid yang akan terlihat dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu mendatang," sambungnya.
Lonjakan kasus positif yang disebabkan liburan panjang, dijelaskan Adib, pernah terjadi pada liburan periode bulan Mei. Di mana lonjakan kasus mencapai 41 persen.
Selain itu, lonjakan kasus karena liburan juga terjadi pada bulan agustus sebesar 21 persen dengan peningkatan rata-rata tes perorang dalam sepekan sebesar 20 persen.
Menurut Adib, masyarakat harus waspada untuk melakukan aktifitas sosial setelah liburan panjang. Jika pun terpaksa keluar rumah, harus mengetahui potensi penularan dari Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Perlu diwaspadai terutama adalah OTG yang berpotensi menularkan pada orang lain tanpa disadari. Liburan meningkatkan mobilitas manusia, semakin tinggi mobilitas akan meningkatkan transmisi virus," ungkapnya.
Oleh karena itu, Adib menyarankan masyarakat untuk menahan diri untuk keluar rumah. Selain itu, dia juga menghimbau orang-orang yang berliburan kemarin untuk melaksanakan test.
"Kami meminta masyarakat untuk sabar, sadar dan mempunyai daya juang dalam upaya-upaya penanganan Pandemi Covid ini dengan berpartisipasi aktif melakukan testing Covid agar dapat melindungi dirinya sekaligus juga orang disekita," demikian Adib Khumaidi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: