Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dokter Yang Meninggal Karena Covid-19 Masih Bertambah, IDI Minta Jaminan Kesehatan Ke Pemerintah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 10 November 2020, 13:56 WIB
Dokter Yang Meninggal Karena Covid-19 Masih Bertambah, IDI Minta Jaminan Kesehatan Ke Pemerintah
Ilustrasi/Net
rmol news logo Jumlah dokter yang meninggal karena terinfeksi Covid-19 masih bertambah hingga Selasa (10/11).

Berdasarkan data yang dirilis Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 10 November, jumlah dokter yang meninggal sudah sebanyak 159 orang, bertambah dari data 31 Oktober yang sebanyak 152 orang.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 84 dokter umum (4 guru besar), dan 73 dokter spesialis (6 guru besar), serta 2 residen yang berasal dari 20 IDI Wilayah provinsi dan 71 IDI Cabang kota/kabupaten.

Selain itu, Tim Mitigasi IDI juga mencatat sebanyak 9 dokter gigi, dan 114 perawat meninggal dunia karena Covid-19. Sehingga total tenaga medis yang wafat mencapai 282 orang.

Ketua Tim Mitigasi IDI, Adib Khumaidi menyampaikan harapan para tenaga medis kepada pemerintah terkait jaminan kesehatan, dalam menghadapi pandemi Covid-19 di dalam negeri.

"Kami berharap, pemerintah turut mengapresiasi pengorbanan setiap tenaga medis dan kesehatan yang terlibat dalam penanganan Covid ini dengan memberikan jaminan kesehatan dan kesejahteraan dari negara," ujar Adib dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (10/11).

Jaminan kesehatan dan kesejahteraan untuk tenaga medis dan kesehatan, disebutkan Adib, diharapkan bisa menyasar kepada mereka yang masih menjalankan tugas menangani Covid-19, yang sedang dirawat karena terinfeksi, dan juga yang sudah wafat.

Selain itu, IDI juga meminta peran serta maayarakat memutus rantai penularan virus Sars-COV-2 yang menjadi sumber dari pendemi Covid-19 diseluruh dunia dan termasuk Indonesia.

"Paling tidak yang bisa masyarakat lakukan adalah mematuhi protokol kesehatan dan memberikan dukungan moral dan mental yang akan membantu mereka melewati krisis saat ini dan seterusnya," ungkapnya.

"Apresiasi dari pemerintah dan masyarakat merupakan booster dan vitamin yang kuat untuk meningkatkan ketahanan mental para tenaga medis dan petugas kesehatan," demikian Adib Khumaidi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA