Apa yang dikatakan menteri telah meningkatkan harapan bagi penduduk di negara dengan jumlah infeksi tertinggi kedua di dunia itu. Hingga Minggu (22/11), India memiliki lebih dari 9 juta kasus positif dengan lebih dari 133 ribu kematian.
Dewan Riset Medis India (ICMR) yang dikelola negara yang bekerja sama dengan perusahaan swasta Bharat Biotech dilaporkan akan segera memulai uji coba tahap ketiga vaksin Covid-19 buatan mereka, Covaxin yang akan melibatkan sebanyak 26 ribu sukarelawan.
“Kami sedang dalam proses mengembangkan vaksin buatan kami, yang saat ini dalam proses menyelesaikan uji coba fase ketiga, satu atau dua bulan ke depan,†kata Vardhan dalam konferensi web tentang pandemi, seperti dikutip dari
Reuters, Selasa (23/11).
Dia juga menegaskan kembali rencana pemerintah untuk mengimunisasi 200 juta hingga 250 juta orang India pada Juli.
Seorang ilmuwan ICMR mengatakan awal bulan ini bahwa vaksin tersebut dapat diluncurkan pada Februari atau Maret, meskipun Bharat Biotech secara terpisah mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa hasil uji coba tahap akhir diharapkan hanya antara Maret dan April.
Pejabat terkait India mengatakan mereka berharap mengandalkan Covaxin dan empat kandidat lain yang diuji secara lokal untuk mengendalikan Covid-19, karena mereka tidak mengharapkan akses awal ke jumlah yang cukup dari yang dikembangkan oleh Pfizer dan Moderna.
Vaksin eksperimental lainnya yang diuji coba di India adalah vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford. Keduanya diproduksi oleh Serum Institute of India, Sputnik-V Rusia, ZyCoV-D Zydus Cadila, dan yang terakhir vaksin dikembangkan oleh Biological E. Ltd bersama Baylor College of Medicine dan Dynavax Technologies Corp.
CEO Serum mengatakan pada hari Jumat bahwa vaksin AstraZeneca dapat diberikan kepada petugas kesehatan India dan orang tua pada bulan Januari.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: