Hal itu disampaikan Sekretaris Satgas Covid-19 PP Muhammadiyah, Arif Nur Kholis, dalam rapat virtual bersama Satgas Penanganan Covid-19, hari Minggu malam (22/11).
"Sebab di banyak tempat, saat terjadi kasus semua menjadi gagap. Banyak di antara warga masyarakat yang belum tahu bagaimana protokol menangani warga sekitar yang terinfeksi Covid-19," ujar Arif dalam siaran pers yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/11).
Terkait dengan kepatuhan prokes, Satgas Covid-19 PP Muhammadiyah melihat grafik perubahan perilaku masyarakat yang disiplin menerapkan prokes masih naik-turun.
Untuk itu, Arif juga meminta pemerintah menggencarkan kampanye perubahan perilaku melalui berbagai tema. Karena menurutnya, kampanye perubahan perilaku bukan tanpa hambatan.
"Hal yang sangat disesalkan adalah perilaku elite yang ada kalanya justru menurunkan persepsi masyarakat terhadap tingkat kepatuhan menjalankan protokol kesehatan," katanya.
"Saat semua elemen masyarakat bekerja keras mengubah perilaku masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan, sementara ada elite masyarakat lain yang justru abai, bahkan terkesan menabrak," sambung Arif.
Oleh karena itu, PP Muhamadiyah mengharapkan kepatuhan dari seluruh masyarakat dari segala tingkatan. Karena, semakin tinggi angka tingkat kepatuhan prokes, maka tidak diperlukan pendekatan dengan cara-cara keras dan tegas.
"Angka penambahan korban corona terus betambah dari hari ke hari. Poin penting adalah perubahan perilaku," pungkas Arif.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: