Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kasus Positif Dan Kematian Tenaga Medis Meningkat Tajam, PB IDI Minta Masyarakat Percaya Keberadaan Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 05 Desember 2020, 12:13 WIB
Kasus Positif Dan Kematian Tenaga Medis Meningkat Tajam, PB IDI Minta Masyarakat Percaya Keberadaan Covid-19
Foto/Net
rmol news logo Kasus positif Covid-19 harian yang masih bertambah tinggi dan angka kematian tenaga medis, diharap bisa membuka alam sadar masyarakat tentang keberadaan virus asal Wuhan, China tersebut.

Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Eka Mulyana menjelaskan, informasi mengenai Covid-19 adalah hoax atau hasil konspirasi tidak sesuai degan kenyataannya.

Dia menegaskan, virus ini benar-benar nyata dan telah memakan nyawa banyak orang dalam waktu yang cepat. Karena PB IDI mencatat sebanyak 342 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19.

"Kami berharap apabila Anda termasuk orang yang tidak mempercayai adanya Covid ini, namun janganlah mengorbankan keselamatan orang lain dengan ketidakpercayaan tersebut," ujar Eka Mulyana dala siaran pers yang dibagikan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (5/12).

Selain itu, tingginya lonjakan pasien Covid-19 yang pada hari Kamis (3/12) mencapai 8.369 orang cukup menjadi peringatan bagi semua pihak untuk sadar tentang keberadaan dan bahaya Covid-19.

"Ini menjadi peringatan kepada kita semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M)," terangnya.

Dia berharap, pengabaian protokol kesehatan akan merugikan dan menimbulkan banyak korban jiwa. Terlebih, jika masih banyak orang yang tidak percaya bahwa Covid-19 itu nyata dan benar-benar menyebar di Indonesia.

"Pandemi ini akan berlalu dengan kerjasama seluruh pihak, termasuk Anda. Kami dari tim mitigasi PB IDI secara khusus juga mengingatkan kepada para teman sejawat tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk waspada dan tetap menjalankan SOP," ungkap Eka Mulyana.

"SOP seperti dalam pedoman standar perlindungan dokter di saat melakukan pelayanan dan saat berada di keluarga dan komunitas," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA