Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiludin Ritonga, keraguan publik wajar mengingat Presiden Joko Widodo bukan orang kredibel dalam menyampaikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat.
Alih-alih Presiden Jokowi, seharusnya Kementerian Kesehatan dan BPOM lebih tepat menyampaikan soal vaksin Covid-19 karena lebih memiliki kredibilitas.
"Pemerintah juga dapat menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam menyampaikan vaksin Covid-19. Lembaga ini tentu sangat kredibel menyampaikan," kata Jamil, sapaan karib Jamiludin Ritonga kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/12).
Sayangnya, kata Jamil, IDI tidak dilibatkan dalam menyampaikan rencana vaksin Covid-19 ke masyarakat. Di sisi lain, IDI sendiri menginformasikan bahwa sampai saat ini belum ada vaksin Covid-19 yang telah lulus uji klinis fase tiga.
Menurut Jamil, pernyataan IDI itu membentuk persepsi di sebagian masyarakat bahwa belum ada vaksin Covid-19 yang layak digunakan. Hal inilah yang memicu keragu-raguan masyarakat terhadap vaksin Covid-19.
"Jadi, kredibilitas penyampai vaksin Covid-19 menjadi faktor dominan penyebab terjadinya keraguan dan penolakan di masyarakat," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: