Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Profesor Turki: Varian Baru Virus Corona Tidak Jauh Beda Dengan Jenis Lama, Tingkat Penularannya Yang Lebih Kuat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 22 Desember 2020, 08:18 WIB
Profesor Turki: Varian Baru Virus Corona Tidak Jauh Beda Dengan Jenis Lama,  Tingkat Penularannya Yang Lebih Kuat
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC)/Net
rmol news logo Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) telah merilis laporan terbaru tentang temuan varian baru virus corona yang menyebar dengan cepat di Inggris pekan lalu. Dalam pernyataanya mereka mengatakan saat ini tengah mulai bekerja untuk memeriksa potensi implikasinya terhadap kesehatan masyarakat.

Menanggapi laporan tersebut, Kepala departemen penyakit menular di Universitas Ankara, Dr. Ismail Balik mengatakan bahwa virus corona telah bermutasi berkali-kali sepanjang tahun. Ia juga menambahkan mutasi ini hanya dapat diklarifikasi sepenuhnya melalui penyelidikan ilmiah, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (22/12).

Memperhatikan laporan yang dipublikasi ECDC, Balik mengatakan "untuk saat ini, varian mutan ini telah diberi nama SARS-CoV-2 VUI 202012/01 (Variant Under Investigation, tahun 2020, bulan 12, varian 01)"

Balik mengatakan, laporan itu menunjukkan pentingnya pemeriksaan komprehensif terhadap strain baru tersebut.

"Pemeriksaan sedang dilakukan terkait varian baru virus corona, yang bermutasi dan menyebar lebih cepat," katanya, seraya menambahkan laporan itu mencoba menjawab sejumlah pertanyaan, termasuk di negara mana virus itu menyebar, apakah virus itu dapat dideteksi dengan tes PCR di pasaran dan dipengaruhi oleh antibodi atau perawatan plasma dan mengidentifikasi kemungkinan kegagalan vaksinasi dan infeksi terobosan karena mutasi, katanya.

Dia menunjukkan bahwa laporan tersebut juga mengatakan bahwa strain baru telah terlihat di negara lain seperti Belanda, Belgia, Denmark dan Australia. Selain itu, Balik juga mengatakan laporan tersebut mengindikasikan bahwa mutasi ini diperkirakan telah mempengaruhi pertumbuhan wabah baru-baru ini di Inggris.

Balik mengatakan bahwa ada 'mutasi protein lonjakan ganda' yang terdeteksi pada virus jenis baru yang membuatnya mampu menyebar lebih cepat.

“Mutasi protein lonjakan ganda adalah jenis mutasi di banyak titik di tulang belakang luar yang memungkinkan virus masuk ke sel manusia. Mutasi yang terlihat sebelumnya umumnya pada satu titik," ungkapnya.

"Informasi terkini menunjukkan bahwa mutan baru ini tidak jauh berbeda dengan virus lama. Itu hanya meningkatkan penularan virus," lanjut Balik.

Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan pada Minggu (20/12), Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengumumkan bahwa penerbangan dari Inggris, Denmark, Belanda, dan Afrika Selatan ditangguhkan karena munculnya jenis baru virus corona tersebut.

“Penanganan dilakukan dengan koordinasi penuh,” imbuhnya.

Langkah itu dilakukan ketika beberapa negara Eropa termasuk Prancis, Jerman, Italia dan Austria mengumumkan penangguhan penerbangan dari Inggris di tengah berita ketegangan tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia juga meminta negara-negara Eropa untuk melipatgandakan tindakan kesehatan mereka di tengah menyebarnya varian baru virus tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA