Jurubicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menerangkan, pengabaian protokol kesehatan oleh masyarakat di sejumlah daerah pada
event liburan adalah salah satu faktor utama terjadinya lonjakan kasus.
Berdasarkan analisa data Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Kasus aktif meningkat dua kali lipat, dari 54.804 menjadi 103.239 hanya dalam waktu satu bulan belakangan. Dalam periode ini, masyarakat sempat melewati
event libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020.
Selain itu, kenaikan kasus aktif tersebut dibarengi dengan persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan. Di mana, peningkatannya mencapai 48,01 persen, lebih tinggi dari periode Oktober yang sebesar 37,12 persen.
"Dengan data tersebut, dapat disimpulkan dalam setiap kenaikan kasus aktif selalu diiringi oleh kenaikan daerah yang tidak patuh protokol kesehatan, dan selalu berawal dari
event libur panjang," ujar Wiku dalam siaran pers yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (26/12).
Dari faktor ketidakpatuhan protokol kesehatan tersebut, Wiku melanjutkan, pihaknya juga bisa menilai bahwa laju penularan Covid-19 masih cukup tinggi di masyarakat.
Oleh karenanya, Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat belajar dari peristiwa ini. Ia mengimbau seluruh pihak untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Menurut Wiku, protokol kesehatan yang ketat harus diterapkan di mana saja, termasuk selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini.
"Mari kita menjadi kelompok masyarakat yang berperan dalam menyelamatkan diri sendiri dan orang terdekat yang kita cintai dengan memilih untuk tidak bepergian dan menghindari kerumunan," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.