Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pihaknya ikut mendorong pertukaran data keilmuwan perihal uji klinis Sinovac, khususnya dengan tim ahli dari Turki dan Brasil.
"Kemlu telah memfasilitasi pertemuan besar virtual antara tim Indonesia dengan tim Turki pada Minggu, 27 Desember lalu. Selain itu, komunikasi dengan Brasil juga terus dilakukan," jelas Retno dalam konferensi pers virtual pada Rabu (30/12).
Menurut Retno, pertukaran data sangat penting sebagai bahan pertimbangan pemberian
emergency use authorization (EUA) oleh Badan POM.
"Seperti yang disampaikan Bapak Presiden berkali-kali, bahwa prinsip kehati-hatian harus terus dipegang, dan kesehatan atau keselamatan masyarakat adalah prioritas nomor satu," tegasnya.
Sejauh ini, Turki dan Brasil sudah merilis hasil awal uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan China, Sinovac.
Turki mengumumkan tingkat kemanjuran vaksin Sinovac berdasarkan hasil awal uji klinis adalah 91,25 persen. Sementara Brasil menyebut tingkat kemanjuran vaksin Sinovac hasil uji klinis di negaranya berada pada angka 50 hingga 90 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.