Kali ini dialami dr Zulfita Riyanti (47), salah satu dokter umum yang bertugas di Puskesmas Sukorejo, Ponorogo.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ponorogo, drg Rahayu Kusdarini mengatakan, dr Zulfita terpapar Covid-19 dengan bergejala flu. Kemudian hari kelima kondisinya lemas lalu dibawa ke salah satu rumah sakit di Ponorogo.
"Dilakukan swab. Kondisinya terus menurun. Kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Surabaya pada 22 November 2020 lalu," ujarnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (31/12).
Menurut drg Rahayu, dr Zulfita memang sudah dirawat selama 5 pekan. Selama 5 pekan itu pula tidak ada tanda-tanda pulih. Apalagi almarhum diketahui memiliki penyakit bawaan yakni hipertensi.
"Puskesmas Sukorejo sempat mengurangi jam pelayanan karena dr Zulfita terpapar Covid. Tapi tidak sampai
lockdown," tambah Irin, sapaan akrab drg Rahayu Kusdarini
Untuk keluarga dr Zulfita, kata dia, ada dua yang tertular. Namun kedua anaknya yang tertular sudah pulih karena bergejala ringan.
Irin belum bisa memastikan dr Zulfita tertular darimana. Pasalnya selain bekerja di Puskesmas Sukorejo, dr Zulfita juga membuka praktik di rumahnya yang berada di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan.
"Saat dr Zulfita dinyatakan terpapar Covid-19, saat itu juga ada klaster yang Jalan Cinderella Wilis," jelasnya.
Sehingga ada 2 kemungkinan. Dr Zulfita bisa tertular saat memberikan pelayanan di puskesmas atau praktik di rumah.
"Karena memang terpaparnya sepekan kemudian setelah yang Jalan Cinderella Wilis terpapar," sambungnya.
Dengan meninggalnya dr Zulfita, sudah 2 orang dokter di Ponorogo meninggal dunia akibat Covid-19. Dengan total dokter yang terpapar Covid-19 ada 6 orang. Rinciannya, 4 orang dokter sudah sembuh dan 2 orang meninggal dunia.
"Empat orang itu dua dokter umum dan dua dokter spesialis. Mereka bergejala ringan dan sudah sembuh. Sudah memberikan pelayanan, " pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: