Hal itu dipastikan Kepala Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito, dalam jumpa pers virtual, Jumat (8/1).
"Alhamdulillah sudah ada keyakinan yang semakin besar, sampai dengan hari ini, sehingga masih bisa dipastikan akan keluar (EUA) sebelum tanggal 13 Januari," ujar Penny.
Beiringan dengan kepastian tersebut, Penny menyebutkan sisa tahapan yang akan dikerjakan BPOM sebelum mengeluarkan EUA. Yaitu, melakukan beberapa kali pembahsan lagi untuk memastikan data-data terkait tingkat keamanan dan efikasi vaksin Sinovac sudah sesuai standar WHO.
"Efikasi itu kan khasiat yang dikaitkan dengan
imunigenisitas, netralisasi, itu sudah kami dapatkan, tinggal nanti mendapatkan efikasinya. Itu sudah memberikan keyakinan," katanya.
"Sehingga, bisa diperkirakan tanggal 13 (Januari) bisa melakukan vaksinasi," demikian Penny K Lukito.
Rencana pemerintah memulai proses vaksinasi pada pekan depan, disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, akan dilakukan penyuntikan vaksin pertama kali kepada Presiden Joko Widodo.
Selain Kepala Negara, direncanakan para menteri Kabinet Indonesia Maju juga ikut divaksinasi, bersama dengan tenaga kesehatan, ASN pelayanan publik, serta TNI-Polri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: