Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Zullies Ikawati menyebutan dampak dari penggunaan vaksin Sinovac yangmemiliki efikasi sebesar 65,3 persen tersebut.
"Penurunan kejadian infeksi sebesar 65 persenan secara populasi tentu akan sangat bermakna dan memiliki dampak ikutan yang panjang," ujar Zullies Ikawati dalam siaran pers yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/1).
Dia mencontohkan, dari 100 juta penduduk Indonesia, jika tanpa vaksinasi ada 8,6 juta yang bisa terinfeksi, jika turun 65% dengan vaksinasi, maka hanya 3 juta penduduk yang terinfeksi.
"Selisih 5,6 juta. Dan itu dapat dihitung, 0,086 dikurang 0,03 dibagi 0.086 dan dikali 100 persen sama dengan 65 persen. Jadi, ada 5,6 juta kejadian infeksi yang dapat dicegah," terang Zullies Ikawati.
Mencegah 5 jutaan kejadian infeksi, menurut Zillies Ikawati, sudah sangat bermakna dalam penyediaan fasilitas perawatan kesehatan. Bahkan, secara tidak langsung bisa mencegah penularan lebih jauh bagi orang-orang yang tidak mendapatkan vaksin, yaitu jika dapat mencapai kekebalan komunal atau
herd immunity.
"Jadi, saya pribadi masih menaruh harapan kepada vaksinasi, semoga bisa mengurangi angka kejadian infeksi Covid di negara kita. Apalagi jika didukung dengan pemenuhan protokol kesehatan yang baik," ungkapnya.
"Semoga dapat menuju pada pengakhiran pandemi Covid di Indonesia," demikian Zullies Ikawati.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: