Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M Abdul Hakam, salah satu komorbid yang rentan tertular Covid dan bisa memperburuk kondisi adalah hipertensi atau darah tinggi dan diabetes.
"Jadi virus ini tidak bisa nempel karena bentuknya RNA, dia butuh replikasi atau berkembang biak ketika dia nempel ke sel. Nah yang paling cocok adalah dengan reseptor orang-orang hipertensi," jelas Hakam diberitakan
Kantor Berita RMOLJateng, Selasa (12/1).
Ia menjelaskan, virus yang menginfeksi pernapasan tersebut memang lebih mudah masuk ke sel tubuh jika orang yang terpapar memiliki hipertensi ataupun diabetes dalam kondisi tidak normal. Itulah sebabnya, jika banyak pasien Covid dengan komorbid akan lebih sulit tertolong, terlebih jika gejala klinisnya memburuk.
"Terlebih bagi pasien dengan riwayat diabetes, hipertensi, jika tidak terkontrol maka virus mudah masuk. Bahkan angka kematian tertinggi ada pada pasien diabetes dan hipertensi," ungkapnya.
Hakam mengatakan, dari beberapa literatur, virus tidak akan berubah atau bermutasi saat perubahan iklim. Namun justru pada saat perubahan cuaca hujan dan panas dan membuat sistem kekebalan manusia menurun, bakteri dan virus mudah masuk.
"Dalam beberapa minggu terakhir pasien Covid di rumah sakit memang angka kesembuhannya agak
delay, tidak secepat sebelumnya. Dan semenjak Nataru, orang yang melakukan swab antigen luar biasa banyak dan dari situ lonjakan kasusnya tidak berhenti," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.