Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ridwan Kamil: 4.070 Nakes Dan 69 Tokoh Di Jabar Sudah Divaksin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Senin, 18 Januari 2021, 21:42 WIB
Ridwan Kamil: 4.070 Nakes Dan 69 Tokoh Di Jabar Sudah Divaksin
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil/RMOLJabar
rmol news logo Sebanyak 4.070 tenaga kesehatan (nakes) di Jawa Barat telah divaksin Covid-19. Jumlah tersebut berdasarkan vaksinasi selam tiga hari di tujuh kabupaten/kota pada 14 hingga 16 Januari 2021.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil merinci, tujuh daerah dan jumlah nakes yang sudah divaksin tersebut yaitu Kota Bandung (1.783 nakes), Kabupaten Bandung (42 nakes), Kota Bekasi (694 nakes), Kota Bogor (568 nakes), Kab. Bandung Barat (442 nakes), Kota Cimahi (420 nakes), dan Kota Depok (121 nakes).

Selain itu, terdapat 69 pejabat publik, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat, dari tujuh daerah juga sudah divaksin perdana pada Kamis (14/1). Beberapa di antaranya yakni Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum dan musisi asal Kota Bandung, Ariel Noah.

"Vaksinasi berlangsung lancar di tujuh wilayah Jabar. Ada 4.070 (nakes) yang sudah divaksin dalam tiga hari," ucap Ridwan kamil di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/1).

Meski demikian, dalam agenda perdana tersebut masih ada sejumlah tokoh yang ditunda untuk divaksin karena tensi tubuh yang tinggi atau di atas 140/90 sehingga tidak lolos penapisan atau skrining awal.

"Dari 90 tokoh yang ditargetkan untuk divaksin, pada hari-H tidak semua bisa disuntik karena tekanan darahnya tinggi. Ada 21 orang yang ditunda, menunggu tensi turun minimal di 140," jelasnya seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJabar.

Terkait program vaksinasi oleh pemerintah pusat, pihaknya menyebut sejauh ini tidak ada penolakan di Jabar berkat edukasi yang relatif baik. Meski begitu, ia berharap agar manajemen data penerima atau sasaran bisa disesuaikan kepada kesiapan masing-masing daerah.

"Yang datang untuk divaksin tidak 100 persen seperti yang ditargetkan via SMS. Ini yang akan kita sinkronisasi dengan pemerintah pusat agar Pemprov Jabar diberi kewenangan lebih besar mengelola siapa-siapa yang divaksin atau tidak, supaya kami mudah melacak," tuturnya.

Saat ini, data peserta vaksin masih berada di pemerintah pusat. Hal tersebut diakuinya menyulitkan Pemprov Jabar untuk mengetahuo persoalan yang dihadapi calon penerima vaksin.

"Kami tidak bisa memberikan pertolongan apakah tidak ada transportasi atau tidak diberi tahu. Ini yang akan dibenahi sebelum manajemen vaksinasi kepada masyarakat umum di tahap selanjutnya," tambahnya.

Emil pun menegaskan, vaksinasi merupakan opsi paling memungkinkan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity demi menghentikan pandemi global Covid-19 di Tanah Air.

"Untuk mencapai kekebalan masyarakat ada tiga pintu. Pertama, vaksinasi sehingga bisa imun. Kedua, mohon maaf yang terpapar, setelahnya kebal. Ketiga, diam di rumah, tidak ke mana-mana, sampai kekebalan masyarakat hadir. Pilihan ketiga repot secara sosial, maka pilih pintu pertama divaksin agar bisa berkegiatan seperti biasa," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA