Dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya, Guterres mengatakan bahwa dirinya sangat prihatin melihat perkembangan kesehatan mental di tengah perjuangan melawan pandemi, padahal itu merupakan komponen penting dari cakupan kesehatan universal.
“Sungguh memilukan melihat begitu banyak orang di seluruh dunia bergumul dengan masalah kesehatan mental, dan betapa sedikit yang kita lakukan untuk mendukung mereka,†cuitnya, seperti dikutip dari
Prensa Latina, Senin (25/1).
Perserikatan Bangsa-Bangsa sendiri telah menerbitkan laporan tentang bagaimana pandemi mempengaruhi kesehatan mental keluarga dan komunitas, setelah puluhan tahun diabaikan dan kurangnya investasi dalam layanan jenis ini.
Beberapa masalah tersebut adalah kesedihan yang disebabkan oleh kehilangan orang yang dicintai, stres akibat kehilangan dan kurangnya pekerjaan, tekanan mental akibat isolasi dan pembatasan gerak, dinamika keluarga yang sulit, ketidakpastian dan ketakutan akan masa depan, menurut peringatan yang dikeluarkan oleh Guterres pada Mei 2020, hanya beberapa bulan setelah kasus pertama Covid-19 terdeteksi.
Selain itu, laporan tersebut menyoroti bagaimana layanan kesehatan mental harus menjadi bagian penting dari semua tanggapan pemerintah terhadap pandemi, dan oleh karena itu perlu diperluas dan didanai sepenuhnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: