Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KPCPEN Catat Penurunan Kasus Covid-19 Di Provinsi Dan Kabupaten/Kota Yang Terapkan PPKM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 03 Februari 2021, 16:38 WIB
KPCPEN Catat Penurunan Kasus Covid-19 Di Provinsi Dan Kabupaten/Kota Yang Terapkan PPKM
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto/Net
rmol news logo Penurunan kasus positif Covid-19 di provinsi dan kabupaten/kota dicatat oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ketua KPCPEN, Airlangga Hartarto menjelaskan, berdasarkan data kemarin pihaknya mencatat adanya penurunan angka kasus Covid-19 di 98 Provinsi yang menerapkan PPKM.

"Dari data PPKM terlihat beberapa provinsi mengalami perbaikan. Yaitu Jakarta Jawa Tengah dan Yogyakarta," ujar Airlangga dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (3/2).

Selain tiga daerah tersebut juga tercatat beberapa provinsi lainnya yang mengalami perbaikan, kata Airlangga. Karena, dari 98 provinsi yang menerapkan PPKM 63 provinsi masih masuk zona merah.

"Dan ini (provinsi yang masih masuk zona merah) turun dari 92 (daerah yang masuk zona merah sebelumnya). Kemudian dari kabupaten kota dari 363 (zona merah turun) ke 332," ungkapnya.

Semantara itu, KPCPEN juga menemukan mobilitas penduduk turun. Tapi mobilitas masih relatif tinggi di tempat kerja dan pemukiman masyarakat.

Karena itu, lanjut Airlangga, pemerintah akan meningkatkan efektifitas PPKM hingga ke tingkat paling abwah, atau PKM berbasis mikro atau lokal di 98 Provinsi di Jawa-Bali.

Ditambah lagi dengan mempercepat poses vaksinasi Covid-19, agar target heard immunity atau kekebalan komunal bisa segara terbentuk.

"Bapak Presiden (Joko Widodo) juga menyampaiakan, penanganan Covid di satu negara dengan negara lain tentu berbeda, dan tidak ada rumus yang sama, sehingga kita melakkan cara yang dianggap tepat di Indonesia," tutur Airlangga.

"Dan vaksinasi tentu mempertimbangkan dengan melihat basis data dan basis daerah zona padat, daerah mobilitas tinggi, dan juga interaksi yang tinggi itu menjadi pertimbangan. Dan juga terkait dengan kegiatan-kegiatan sentra perekonomian," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA