Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korsel Akan Ijinkan Inokulasi Menggunakan Vaksin AstraZeneca Termasuk Pada Lansia Di Atas 65

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 10 Februari 2021, 18:45 WIB
Korsel Akan Ijinkan Inokulasi Menggunakan Vaksin AstraZeneca Termasuk Pada Lansia Di Atas 65
Korsel mengerahkan petugas untuk menyemprotkan disinfektan di kawasan hiburan Itaewon, Kota Seoul/Net
rmol news logo Korea Selatan dalam pernyataan terbarunya mengatakan, bahwa pihaknya akan memberikan persetujuan pertama untuk vaksin virus corona kepada AstraZeneca, dan akan memungkinkan penggunaan vaksin buatan Oxford itu pada orang berusia 65 tahun atau lebih.

Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-lip mengatakan pada konferensi pers pada Rabu (10/2), bahwa regulator akan memberikan otorisasi darurat vaksin AstraZeneca, namun dengan syarat, perusahaan harus menyerahkan hasil uji klinis lengkapnya.

"Namun, kami telah menambahkan garis kehati-hatian untuk keputusan hati-hati untuk penggunaan suntikan pada orang tua berusia 65 tahun ke atas," kata Kim, seperti dikutip dari Reuters, Rabu 810/2).

“Dosis yang disetujui untuk Korea Selatan diproduksi oleh SK bioscience, cabang pembuat obat dari SK Chemicals,” kata Kim.

Beberapa negara Eropa telah memperingatkan bahwa suntikan hanya boleh diberikan kepada mereka yang berusia 18 hingga 64 tahun, dan kekhawatiran semacam itu bisa saja membatalkan rencana Korea Selatan untuk memprioritaskan penduduk lanjut usia dan pekerja medis pada putaran pertama vaksinasi.

Pada hari Senin, pihak berwenang berusaha meyakinkan warga lanjut usia setelah panel penasihat mendesak agar berhati-hati atas penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang yang berusia di atas 65 tahun karena kurangnya data.

Sementara, AstraZeneca dan kepala uji klinis untuk Universitas Oxford Inggris, yang ikut mengembangkan vaksin, mengatakan vaksin tersebut memicu respons kekebalan yang baik pada orang tua.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan vaksinasi akan dimulai pada 26 Februari dengan sekitar 1,5 juta dosis vaksin AstraZeneca, cukup untuk 750.000 orang. Ini akan menginokulasi sekitar 10 juta orang berisiko tinggi pada Juli dan bertujuan untuk mencapai kekebalan kawanan pada November mendatang.

“Kementerian telah meminta untuk menerima hasil uji klinis akhir April dari survei AstraZeneca di Amerika Serikat pada sekitar 30.000 orang. Studi tersebut melibatkan sekitar 7.500 orang lanjut usia,” kata Kim.

Dia menambahkan bahwa KDCA sedang meninjau kemanjuran suntikan AstraZeneca-Oxford pada varian baru Inggris atau Afrika Selatan, setelah ketidakpastian atas perlindungan.

Oxford sendiri mengatakan vaksinnya memiliki kemanjuran yang sama terhadap varian virus corona Inggris seperti halnya varian yang beredar sebelumnya.

KDCA melaporkan 444 kasus Covid-19 baru pada Selasa (9/2), sehingga jumlah total infeksi menjadi 81.930, dengan 1.486 kematian. Kasus harian rebound di atas 400 menjelang liburan Tahun Baru Imlek, didorong oleh infeksi cluster yang sebagian besar di dekat ibu kota Seoul. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA